Rabu, 22/05/2024 - 05:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Warga Gaza Melarikan Diri dari Bahaya Menuju Kematian

 GAZA — Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berjanji untuk mengintensifkan kampanye militer di Gaza. Pada Rabu (11/10/2023) kemarin dia mengatakan Israel akan memusnahkan Hamas “dari muka bumi”.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Gerakan perjuangan pembebasan Palestina, Hamas dan warga setempat mengatakan di salah satu tempat pertama yang terkena serangan balasan Israel, Beit Hanoun, banyak jalan dan bangunan hancur dan ribuan orang mengungsi. Tidak ada jalan keluar bagi keluarga Ala al-Kafarneh.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Pria berusia 31 tahun itu mengatakan ia melarikan diri dari kota itu pada Sabtu (7/10/2023) lalu bersama istrinya yang sedang hamil, ayahnya, saudara laki-laki, sepupu dan mertuanya. Mereka pergi ke Kamp Pengungsian di pesisir pantai, di mana mereka berharap mereka akan lebih aman, tetapi serangan udara mulai menargetkan daerah itu juga sehingga mereka menuju ke Sheikh Radwan, distrik lain yang lebih jauh ke timur.

Berita Lainnya:
Kesepakatan Gencatan Senjata tak Jelas, Israel Lanjutkan Operasi Militer ke Rafah

Ia mengatakan sebuah serangan udara pada Selasa (9/10/2023) malam menghantam bangunan tempat Kafarneh dan keluarganya berlindung, menewaskan mereka semua kecuali dia.

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kami melarikan diri dari bahaya menuju kematian,” kata Kafarneh di luar rumah sakit Shifa di Kota Gaza, dengan luka di kepalanya dan gips yang membalut dari bahu hingga pergelangan tangannya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Ia duduk di trotoar di dekat ratusan orang lain yang tinggal di tempat terbuka di samping rumah sakit. Beberapa orang mengatakan mereka berharap rumah sakit dapat memberikan mereka perlindungan dari pemboman.

“Saya tunawisma sekarang,” kata Youssef Dayer, 45 tahun, yang duduk di tanah dekat rumah sakit. “Mungkin ini aman. Mungkin. Ini adalah tempat sipil yang damai, bukan? Mungkin tidak. Tidak ada tempat yang aman,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS

Beberapa orang di luar rumah sakit membawa selimut atau selembar karton untuk tidur, sementara yang lain langsung menjatuhkan diri ke tanah. Antrean panjang terjadi untuk menggunakan beberapa toilet di dalam rumah sakit.

ADVERTISEMENTS

PBB mengatakan sejak Sabtu lalu lebih dari 175.000 warga Gaza meninggalkan rumah mereka. Beberapa lembaga bantuan di Gaza mengatakan kondisi ini merupakan yang terburuk yang dapat mereka ingat, bahkan setelah konflik yang berulang kali terjadi dan blokade Israel selama 16 tahun sejak Hamas mengambil alih kekuasaan di sana pada tahun 2007 setelah perang saudara singkat dengan pasukan yang setia kepada faksi Fatah Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Berita Lainnya:
Kanselir Jerman Desak Israel tak Perluas Serangan ke Rafah

“Korban sipil yang jatuh kali ini belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Hisham Muhanna, juru bicara Komite Palang Merah Internasional di Gaza.

Sistem kesehatan runtuh….

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi