Rabu, 01/05/2024 - 19:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Gerhana Matahari Cincin Terjadi 14-15 Oktober, Ini Hal ‘Aneh’ yang Mungkin Terjadi

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Gerhana matahari cincin diprediksi berlangsung pada 14 dan 15 Oktober 2023. Gerhana matahari cincin ini hanya bisa dilihat secara langsung di Amerika Serikat. Meski begitu, bagi masyarakat yang penasaran, dapat melihatnya secara daring di Youtube NASA.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Saat gerhana matahari berlangsung, ada sejumlah hal aneh tapi nyata yang bisa terjadi. Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari. Akibatnya, bulan menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari di langit bumi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Meskipun bukan gerhana matahari total, namun gerhana tetap bisa menimbulkan beberapa efek yang aneh dan tidak wajar,” ujar astronom Tyler Nordgren. Berikut beberapa hal tidak biasa tersebut, dikutip dari laman Live Science, Sabtu (14/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

1. Suhu lebih dingin

ADVERTISEMENTS

Siapkan jaket saat terjadi gerhana, karena suhu udara bisa turun dengan cepat. Tingkat penurunannya tergantung pada lokasi, waktu, dan jenis gerhana. Saat gerhana matahari total, penurunan temperatur biasanya sekitar 2,8 hingga 5,6 derajat Celsius.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pada gerhana annular (saat matahari tampak seperti “cincin api”), perubahan suhu tidak terlalu ekstrem, namun mungkin tetap terasa lebih dingin. “Rasanya seperti ada awan yang menutupi matahari. Tapi tidak ada awan di atas matahari, yang justru menambah keanehan,” kata Nordgren.

Berita Lainnya:
BMKG Minta Pemudik Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Hingga H+1 Lebaran

2. Perubahan arah angin

Seiring dengan penurunan suhu, wilayah yang mengalami gerhana juga dapat mengalami perubahan arah angin. Studi terbitan 2016 menjelaskan, angin mereda saat bulan semakin dekat menghalangi matahari. Setelah bulan mencapai puncak cakupannya, angin mulai bertiup kembali. Namun, sering kali bertiup ke arah yang berbeda. Efek ini terjadi pada gerhana total, cincin, dan bahkan sebagian.

3. Tingkah aneh sejumlah hewan

Ketika langit tiba-tiba menjadi gelap di tengah hari, sebagian hewan bisa menjadi sangat kebingungan. Makhluk krepuskular seperti jangkrik mengira hari sudah malam dan mulai berbunyi. Sapi dan kuda mungkin beranjak tidur, sementara burung kembali bertengger.

4. Gelombang radio acak

Baik gerhana total maupun gerhana cincin mengacaukan frekuensi gelombang radio tertentu, dan tidak ada yang tahu pasti alasannya. Para ilmuwan menduga hal ini mungkin ada hubungannya dengan cara matahari berinteraksi dengan ionosfer bumi, yang diketahui berfluktuasi sebagai respons terhadap hal-hal seperti jilatan api matahari dan badai matahari.

Berita Lainnya:
15 Daerah Ditetapkan BMKG Bertatus Waspada Cuaca Ekstrem, Mana Saja?

5. Mikroba terdampak

Mikroorganisme pun bisa rentan terhadap getaran aneh gerhana matahari. Sebuah studi tahun 2011 terhadap bakteri yang tumbuh di cawan petri laboratorium selama gerhana total di India menemukan bahwa mikroba menjadi lebih kecil dan berbentuk berbeda menjelang puncak gerhana. Namun, hasil ini belum direplikasi dalam situasi gerhana lain.

6. Bayangan aneh

Saat gerhana terjadi di atas kepala, sebagian besar mata akan tertuju ke langit. Namun luangkan waktu sejenak untuk melihat ke permukaan tanah. Sebab, bayangan yang dihasilkan oleh pepohonan dan objek lain yang menyebabkan efek “lubang jarum” akan berbintik-bintik seperti bulan sabit kecil. Selama puncak gerhana cincin, terlihat lingkaran cahaya kecil di mana-mana.

7. Bintang dan planet tampak di langit

Efek ini hanya muncul saat gerhana matahari total, sebab bulan menghalangi cukup banyak cahaya matahari sehingga bintang dan planet terlihat di langit. Namun, hanya bintang dan planet paling terang yang akan terlihat, dan bergantung pada posisi bumi.

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi