Kamis, 02/05/2024 - 00:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Utang Indonesia Baru Rp 198,9 Triliun, Sri Mulyani: Masih Kecil

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat utang baru sebesar Rp 198,9 triliun hingga September 2023. Adapun alokasi pembiayaan utang pada tahun ini adalah Rp 696,3 triliun. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Sampai September realisasinya sebetulnya masih sangat kecil, pembiayaan utang kita Rp 198,9 triliun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita di Jakarta Pusat pada Rabu, 25 Oktober 2023. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Artinya, lanjut dia, utang tersebut setara 28,6 persen dari alokasi pembiayaan utang yang ada di dalam Undang-undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau UU APBN 2023. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pengamat Sebut PDIP dan PKS Punya Pengalaman Jadi Oposisi
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Dibandingkan tahun lalu kita mengalami penurunan sangat tajam dari pembiayaan utang,” ujar Sri Mulyani.

ADVERTISEMENTS

Penarikan utang baru tercatat turun 58,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Pada September 2022, utang yang ditarik adalah Rp 480,4 triliun.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Secara rinci, pembiayaan utang ini terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp 181,4 triliun dan pinjaman neto sebesar Rp 17,4 triliun.

Berita Lainnya:
MK: Jokowi Tak Lakukan Nepotisme meski Dukung Gibran Cawapres

Sri Mulyani menuturkan, alokasi penerbitan SBN neto pada tahun ini adalah Rp 712,9 triliun. “Tapi kita baru merealisir 25,4 persen dari total SBN neto,” ujar dia.

Menurut dia, ini juga turun tajam. Penerbitan SBN neto tahun lalu adalah Rp 470,9 triliun atau turun 61,5 persen.

Sumber: Gelora

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi