Penjelajah lautan yang memetakan dasar laut di lepas Pantai Guatemala telah menemukan sebuah gunung bawah laut (seamount) yang tersembunyi di bawah ombak.
JAKARTA — Penjelajah lautan yang memetakan dasar laut di lepas Pantai Guatemala telah menemukan sebuah gunung bawah laut (seamount) yang tersembunyi di bawah ombak. Gunung tersebut memiliki tinggi dua kali lipat dari bangunan tertinggi di dunia, Burj Khalifa.
Formasi setinggi 5.250 kaki (1.600 meter) ini adalah gunung bawah laut, fitur geologi bawah air yang biasanya terbentuk dari gunung berapi yang sudah punah. Para ilmuwan menemukan gunung bawah laut berbentuk kerucut 7.870 kaki (2.400 m) di bawah permukaan laut selama ekspedisi yang diselenggarakan oleh Schmidt Ocean Institute musim panas ini.
“Gunung bawah laut setinggi lebih dari 1,5 kilometer yang hingga saat ini tersembunyi di bawah ombak benar-benar menyoroti betapa banyak hal yang belum kita temukan,” kata direktur eksekutif Schmidt Ocean Institute, Jyotika Virmani, dilansir Live Science, Kamis (30/11/2023).
Fitur yang menjulang tinggi ini mencakup wilayah seluas 5,4 mil persegi (14 kilometer persegi) dan berada di perairan internasional di Samudra Pasifik, 97 mil (156 kilometer) dari perairan Guatemala. Para peneliti mendeteksi gunung bawah laut tersebut menggunakan pemetaan sonar multibeam selama enam hari penyeberangan dari Kosta Rika ke East Pacific Rise.
Gunung bawah laut menyediakan habitat berbatu yang penting bagi karang laut dalam, bunga karang, dan sejumlah invertebrata. Profesor ekologi laut dalam di University of Southampton Jon Copley mengatakan gunung bawah laut bisa menjadi terlalu curam untuk ditumbuhi lumpur. Beberapa hewan bisa tumbuh subur di sana.
“Ketika seekor ikan muncul, maka akan tercipta arus yang kuat bagi ikan filter feeder untuk tumbuh ke dalam air dan menangkap makanan,” ujarnya.
Data satelit menunjukkan ada lebih dari 100 ribu gunung bawah laut yang belum dijelajahi dan akan terungkap melalui pemetaan dasar laut yang berkelanjutan. “Peta dasar laut yang lengkap merupakan elemen mendasar untuk memahami lautan kita. Sangat menyenangkan hidup di era di mana teknologi memungkinkan kita memetakan dan melihat bagian-bagian menakjubkan dari planet kita untuk pertama kalinya,” ujar Virmani.
Pada bulan April, tim peneliti pada ekspedisi pemetaan Schmidt Ocean Institute juga mengungkapkan tiga ladang ventilasi hidrotermal baru di Punggung Bukit Atlantik Tengah. Pada bulan Agustus, mereka mengumumkan keberadaan dunia bawah tanah tersembunyi yang dipenuhi makhluk laut di East Pacific Rise. Para ilmuwan yang berada di kapal yang sama juga menemukan dua gunung bawah laut yang belum dipetakan dan terumbu karang yang masih asli di dekat Kepulauan Galápagos.
Sumber: Republika
