Rabu, 01/05/2024 - 22:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Ini Alasan Ular Sering Muncul Saat Musim Penghujan

ADVERTISEMENTS

Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi seekor ular Lanang Sapi yang terjepit jendela kaca rumah warga di Dusun Kliwon, Desa Citiusari, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, Rabu (11/10/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

MALANG — Belakangan masyarakat di beberapa daerah banyak menemukan ular di rumahnya. Temuan ini selalu terjadi setiap tahunnya terutama ketika memasuki musim penghujan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, Satpol PP Kabupaten Malang, Sigit Yuniarto, mengatakan, ular memang sering muncul saat musim penghujan. Hal ini karena cuaca yang lebih lembab dan hangat membuat lingkungan lebih nyaman bagi mereka. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Selain itu, musim hujan meningkatkan aktivitas mangsa seperti tikus dan katak, yang menjadi makanan bagi sebagian besar ular. “Jadi, kondisi lingkungan dan ketersediaan makanan yang lebih baik selama musim hujan dapat mempengaruhi aktivitas ular,” jelasnya saat dihubungi Rabu (6/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Hujan Masih Sering Mengguyur, Jaga Ketahanan Tubuh dengan Terapkan Pola Makan Sehat

Sigit juga mengungkapkan, banyak spesies ular cenderung berkembang biak pada transisi musim kemarau atau musim dingin atau sebaliknya. Sebab, pada periode ini suhu lingkungan menjadi lebih hangat. Musim ini memberikan kondisi yang lebih baik untuk perkembangan telur atau janin dalam tubuh ular.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Selama musim kawin, kata dia, ular sering lebih aktif dalam mencari pasangan dan melakukan aktivitas reproduksi. Situasi ini membantu mereka memastikan bahwa keturunan akan lahir atau menetas pada saat yang tepat. Hal ini terutama ketika lingkungan menyediakan sumber daya yang memadai untuk mendukung pertumbuhan awal mereka.

Hal serupa juga diungkapkan Sekretaris Yayasan Sioux Ular Indonesia, Rizky Akbar. Mayoritas ular memilih untuk kawin dan bertelur pada pertengahan hingga akhir musim kemarau. Dengan demikian telur akan menetas pada awal sampai puncak musim penghujan.

Berita Lainnya:
PVMBG: Status Gunung Ruang Turun ke Level Siaga

Adapun mengenai ular kobra yang banyak ditemukan di lingkungan rumah, Rizky menegaskan, masyarakat sebenarnya hidup berdampingan dengan berbagai jenis ular. Banyak juga ular jenis lain yang memilih untuk meletakkan telur di pemukiman manusia. 

“Namun bisa jadi memang saat ini populasi ular kobra lebih banyak. Atau bisa jadi pula sebenarnya banyak ular lain yang masuk rumah namun yang diberitakan atau sering dibicarakan hanya ular kobra saja,” kata dia menambahkan.

Sebelumnya, Warga Desa Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Sragen digegerkan atas temuan sembilan ular kobra di dalam kamar. Kesembilan ular berbisa itu pun berhasil dievakuasi oleh petugas Damkar Sragen. 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi