Selasa, 30/04/2024 - 07:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Xi Bersumpah Cegah Siapa Pun yang Ingin Pisahkan Taiwan dari Cina

ADVERTISEMENTS

BEIJING — Presiden Cina Xi Jinping berjanji untuk mencegah siapa pun yang ingin memisahkan Taiwan dari Cina dengan cara apa pun. Pernyataan yang dikutip kantor berita Xinhua ini disampaikan beberapa pekan sebelum pemilihan umum Taiwan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Cina menganggap Taiwan yang dikelola dengan demokratis sebagai bagian darinya. Meski terdapat penolakan keras dari pemerintah di Taipei. Beijing meningkatkan aktivitas militer dan tekanan politik untuk menegaskan klaim kedaulatannya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Taiwan akan menggelar pemilihan presiden dan parlemen pada 13 Januari mendatang. Bagaimana pulau itu menangani hubungan dengan Cina menjadi perdebatan selama kampanye.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dalam simposium untuk memperingati 130 tahun kelahiran mantan pemimpin Cina Mao Zedong, Xi mengatakan penyatuan kembali tanah air secara menyeluruh adalah tren yang tak tertahankan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Presiden Xi Jinping Berdialog dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Tanah air harus disatukan kembali, dan pasti akan disatukan kembali,” kata Xi kepada para pejabat senior Partai Komunis seperti dikutip Xinhua, Rabu (27/12/2023).

Pada 1949, Mao Zedong mengalahkan pemerintah Republik Cina dalam perang saudara. Pemerintah Cina yang nasionalis kemudian melarikan diri ke Taiwan.

Xi mengatakan Cina harus memperdalam integrasi antara kedua belah pihak, mendorong pengembangan hubungan damai di Selat Taiwan, dan “dengan tegas mencegah siapa pun untuk memisahkan Taiwan dari Cina dengan cara apa pun.”

Laporan tersebut tidak menyebutkan penggunaan kekuatan terhadap Taiwan, meskipun Cina tidak pernah menolak kemungkinan itu. Laporan Xinhua juga tidak menyebutkan tentang pemilu yang akan datang.

Cina mengatakan pemilihan umum Taiwan adalah urusan internal Cina, namun rakyat pulau tersebut menghadapi pilihan antara perang atau damai, dan setiap usaha untuk kemerdekaan Taiwan berarti perang. Selama satu setengah tahun terakhir, Cina menggelar dua latihan perang besar di sekitar Taiwan dan secara teratur mengirimkan kapal perang dan jet tempur ke Selat Taiwan.

Berita Lainnya:
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Lanjutkan Perundingan Setelah Israel Bunuh Tiga Putranya

Sudah berulang kali pemerintah Cina mengecam calon presiden Taiwan berikutnya, Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, sebagai separatis yang berbahaya dan menolak ajakannya untuk melakukan pembicaraan.

Baik DPP maupun partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang (KMT), yang secara historis mendukung hubungan dekat dengan Cina namun menyangkal pro-Beijing, mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi