Rabu, 01/05/2024 - 20:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Peluang Hidupnya Tinggal 1 Persen, Pecandu Vape Jalani Transplantasi Paru-Paru

ADVERTISEMENTS

Bahaya menggunakan vape. (ilustrasi). Mengira vape tidak berbahaya, seorang pemuda 22 tahun mengalami kerusakan paru hingga peluang hidupnya tinggal 1 persen.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Seorang pria berusia 22 tahun harus berjuang untuk hidup dan divonis hanya memiliki satu persen peluang untuk bertahan hidup. Pria bernama Jackson Allard itu adalah seorang pecandu vape yang mengalami kerusakan paru-paru.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Allard pertama kali pergi ke rumah sakit pada Oktober 2023 lalu dengan keluhan sakit perut. Namun, pria yang berasal dari Dakota Utara, Amerika Serikat itu tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi dalam tiga bulan ke depan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pasien Anak Rawat Inap Akibat Vape di Inggris Melonjak 733 Persen Sejak 2020
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Terlepas dari permintaan keluarganya, Allard adalah seorang pengguna vape berat dengan asumsi bahwa vape tidak sebahaya rokok. Kebiasaannya itu justru membuat hidupnya dalam bahaya, di mana ia harus menjalani transplantasi paru-paru ganda sebagai peluang satu-satunya untuk bertahan hidup.

ADVERTISEMENTS

Karena kadar oksigennya terlalu rendah, dokter memasukkan Allard ke rumah sakit pada Oktober 2023. Dokter mendiagnosisnya dengan jenis flu langka (influenza 4) dan pneumonia ganda, yang berarti kedua paru-parunya terpengaruh.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Ketika kondisinya terus memburuk dan kadar oksigennya berkurang, petugas medis memutuskan untuk mengintubasi Allard selama sepekan di rumah sakit untuk mengistirahatkan tubuhnya dan memberikan paru-parunya kesempatan untuk pulih,” tulis teman keluarganya, Angela Dows, menulis dalam permohonan GoFundMe.

Berita Lainnya:
Kertas Struk Belanja Berbahaya untuk Kesehatan, Apa Dampaknya Kalau Sering Pegang?

Kata-kata terakhir Allard sebelum dokter memasukkan selang ke tenggorokannya adalah, “Saya takut, saya tidak ingin sendirian.”. Ia beruntung, orang tua dan neneknya selalu berada di sisinya.

Ketika terus tidak menunjukkan perbaikan setelah lima hari diintubasi, Allard ditempatkan pada mesin pendukung kehidupan dan dipindahkan ke rumah sakit Universitas Minnesota. Satu-satunya pilihan untuk bertahan hidup adalah transplantasi paru-paru ganda.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi