Selasa, 30/04/2024 - 01:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Anak Muda Kian Serius Boikot Produk Pro Israel

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Profesor politik Timur Tengah di London School of Economics, Fawaz Gerges, mengatakan boikot merek-merek produk asing yang terjadi saat ini sangat mencolok karena bersifat intens, transnasional, dan dipimpin oleh generasi muda.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sejauh ini, baik McDonald’s atau Starbucks yang terkena dampaknya. Ini karena kaum muda yang merupakan pembelanja terbesar menyadari kondisi yang terjadi dan merasa sangat aktif dan berinvestasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
MPR: UMKM dan Potensi Desa Harus Bersinergi untuk Akselerasi Ekonomi
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Persepsi bahwa Washington lebih memihak Israel benar-benar mempengaruhi perusahaan-perusahaan ini karena Amerika terlibat dan para CEO adalah bagian dari penguasaan Amerika ini mulai dari komersial, keuangan, dan soft-power,” ujar Fawaz dilansir Bloomberg, Ahad (28/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Karenanya, kini di tengah meningkatnya pergolakan geopolitik, merek-merek tersebut semakin dipaksa untuk menghadapi skenario polarisasi yang diperkuat oleh media sosial lintas negara. Selama dua tahun terakhir, puluhan perusahaan, mulai dari McDonald’s hingga Coca-Cola, telah menarik diri dari Rusia di tengah kritik global terhadap invasi Vladimir Putin ke Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Gelombang Kedua Mudik Gratis Sepeda Motor Kini Bisa Go-show

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Kondisi ini membuat Timur Tengah membuka peluang bagi puluhan juta merek kepada konsumen muda untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokalnya. Namun, kawasan ini memiliki kompleksitas politik dan operasional yang sangat besar.

 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi