Rabu, 01/05/2024 - 15:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Bapanas Sebut Harga Sudah Ada yang di Bawah Rp 13 Ribu per Kg

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, lahan pertanian di beberapa daerah sudah mulai panen. Arief optimistis tambahan produksi dari hasil panen membuat harga gabah turun.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Beberapa wilayah sudah alami panen. Daerah Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Demak, Sumatra Selatan, Blitar itu panen dan harga gabah sendiri sudah terkoreksi mulai dari Rp 8.600-8.000 rata rata nasional hari ini 7.100,” ujar Arief dalam keterangannya yang dikutip Rabu (28/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Arief mengatakan, penurunan harga gabah ini diharapkan membuat harga beras di pasaran juga ikut terkerek. Sebab, kenaikan beras salah satunya karena harga gabah yang melonjak.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Bulog Manfaatkan Fleksibilitas Harga Gabah dan Beras
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Biasanya kalau harga beras itu apa kata harga gabah. Jadi cara mudahnya dua kali. Kalau harga gabahnya Rp 8 ribu maka harga beras akan Rp 16 ribu. Kita harapkan dengan harga gabah yang sudah Rp 7 ribu itu artinya bisa mengoreksi harga beras yang dari pasar,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurut dia, harga beras di pasaran yang kini di bawah Rp 13 ribu merupakan bagian hasil intervensi Pemerintah. Ia menyebut, Presiden Joko Widodo juga memberikan perhatian penuh terhadap masalah perberasan.

Dalam sidang kabinet paripurna Senin kemarin, Presiden Jokowi meminta agar ketersediaan dan stabilitasi pangan menjadi konsentrasi semua jajaran jelang Ramadhan dan Lebaran. Presiden juga telah memerintahkan percepat penambahan (top up) stok beras di Bulog dalam batas cukup di angka 1,4 juta ton.

Berita Lainnya:
Jasa Bungkus Koper di Bandara Mendulang Pendapatan Saat Musim Mudik Lebaran

“Hari ini inflasi yang paling tinggi adalah beras. Jadi beras ini jadi concern Pak Presiden percepat men-top up stoknya bulog. Stok bulog itu harus ada minimal 1,2 juta ton. Stok level terakhir ada 800 ribu terakhir, dan yang sedang dalam perjalanan sekitar 500-600 ribu ton,” ujar Arief.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi