Kamis, 02/05/2024 - 07:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

BRIN Kembangkan Reaktor Nuklir Skala Kecil yang Cocok untuk Indonesia

ADVERTISEMENTS

Sejumlah periset dari Departemen Energi Amerika mengunjungi fasilitas riset reaktor nuklir Kartini BRIN yang berada di Kawasan Sains dan Edukasi (KSE) Achmad Baiquni Babarsari, Yogyakarta, pada Senin (4/12/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan teknologi reaktor nuklir skala kecil atau small modular reactor yang lebih praktis dan bisa dibangun secara merata di berbagai wilayah Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN Rohadi Awaludin mengatakan reaktor mini berukuran di bawah 300 megawatt dan berbentuk modular, sehingga bisa diproduksi lebih cepat dan fleksibel dalam pemasangan.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

“Karena Indonesia berbentuk kepulauan, jadi kami bisa memasang small modular reactor di beberapa titik ditambah dengan power plant yang besar,” ujarnya dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Berita Lainnya:
Pelni Kembali Layani Arus Balik Gratis untuk Sepeda Motor

 

Rohadi menuturkan bahwa BRIN memiliki dua peran dalam mendorong perkembangan teknologi nuklir. Pertama, BRIN mendukung dan mendorong agar PLTN atau reaktor komersial dibangun oleh badan usaha atau entitas bisnis.

 

“Kalau yang nonkomersial itu BRIN dapat melakukan sendiri tentunya juga bersama dengan mitra. Komersial dan nonkomersial kami himpun di sini. Kami juga dorong perguruan tinggi, seperti ITB melahirkan sumber daya manusia baru di bidang kenukliran agar semakin produktif,” ucapnya.

 

Rohadi memandang jumlah mitra yang bertambah dari dalam maupun luar negeri dapat menguatkan riset serta perkembangan teknologi energi nuklir di Indonesia. BRIN membuka peluang tersebut dalam melancarkan program terkait reaktor nuklir.

 

Kepala Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir BRIN Topan Setiadipura menambahkan bahwa BRIN mencoba mengembangkan reaktor modular kecil dengan reaktor suhu tinggi berpendingin gas atau high temperature gas-cool reactor (HTGR).

Berita Lainnya:
BRIN Deteksi Kerentanan Longsor Melalui Citra Satelit

 

HTGR merupakan salah satu jenis reaktor generasi keempat yang memiliki banyak keunggulan dibanding reaktor generasi ketiga.

 

Selain dinilai lebih baik dari segi keamanan, reaktor jenis itu juga menghasilkan panas yang bisa digunakan di industri seperti untuk produksi gas hidrogen.

 

“Dalam diskusi kami sepakat dalam waktu dekat akan menguji light water reactor. Namun, tetap kami pada tahap selanjutnya akan menguji coba HTGR,” kata Topan.

 

Saat ini nuklir menjadi prioritas energi baru terbarukan di Indonesia. Pemerintah telah menargetkan emisi nol bersih pada tahun 2060 dan nuklir menjadi salah satu penyokong utama sumber energi.

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi