Kamis, 02/05/2024 - 03:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

BPS: Eropa, China, dan India Pengaruhi Penurunan ekspor CPO

ADVERTISEMENTS

Petani mengangkat kelapa sawit ke dalam pick up untuk dibawa ke pengepul di Kampung Sidodadi, Kab. Siak, Riau, Kamis (10/11).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan, penurunan kinerja ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) Indonesia pada Februari 2024 disebabkan oleh penurunan volume permintaan dari negara mitra seperti China, India dan Eropa. Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, ekspor CPO dan produk turunannya pada Februari 2024 tercatat sebesar 1,20 miliar dolar AS atau turun 30,39 persen secara bulanan dibanding dengan Januari 2024 sebesar 1,72 miliar dolar AS.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Salah satu penyebab turunnya nilai ekspor CPO adalah menurunnya permintaan dari negara mitra,” ujar Amalia di Jakarta, Jumat (15/3/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Gapki Catat Ekspor Sawit Februari 2024 Turun Drastis
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Amalia menyampaikan, dari sisi volume, ekspor CPO pada Februari 2024 hanya sebesar 1,42 juta ton, sedangkan di bulan sebelumnya mencapai 2,06 juta ton. Selanjutnya, pada Februari 2023 tercatat 2,10 juta ton. Dari sisi harga, pada Februari 2024 tercatat 847,58 dolar AS per ton. Nilai tersebut naik dibanding dengan Januari 2024, yang hanya 835,43 dolar AS per ton.

ADVERTISEMENTS

Amalia mengatakan, penurunan kinerja ekspor CPO dipengaruhi oleh dibukanya jalur perdagangan baru melalui Black Sea Grain Initiatives atau Kesepakatan Biji-Bijian Laut Hitam yang ditandatangani oleh Rusia. Jalur ini membuat harga dari biji bunga matahari (sunflower oil) dan biji-bijian lainnya di wilayah Eropa menjadi lebih murah.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Transaksi Pengisian Kendaraan di SPKLU Naik Lima Kali Lipat Selama Arus Mudik Lebaran

 

“Dibukanya jalur perdagangan baru itu, beberapa negara Eropa bisa memberikan atau mensuplai ekspor dari sunflower oil dan biji-biji lainnya yang bisa diekspor dengan harga murah,” kata Amalia.

BPS juga mencatat bahwa stok CPO yang dimiliki oleh China dan India juga disebut sebagai faktor menurunnya kinerja ekspor minyak kelapa sawit di tengah tingginya harga CPO di tingkat global.

“China dan India memiliki stok CPO yang relatif masih tinggi. Ini juga menyebabkan permintaan impor dari CPO relatif lebih rendah dari sebelumnya,” ucapnya.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi