Selasa, 30/04/2024 - 01:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Palestina Suarakan Keprihatinan Atas Operasi Militer Israel di Rafah

ADVERTISEMENTS

Warga Palestina melaksanakan salat Jumat pertama selama bulan suci Ramadhan di samping reruntuhan masjid yang dihancurkan sebelumnya akibat serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan, 15 Maret 2024.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 RAMALLAH — Palestina pada Jumat (15/3/2024) menyuarakan keprihatinan atas keputusan Israel untuk melakukan operasi militer di Kota Rafah, Jalur Gaza Selatan. Palestina memperingatkan bahwa hal itu dapat menyebabkan suatu gelombang pembantaian baru dan pengungsian lebih lanjut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Setiap operasi militer di Rafah berarti melakukan pembantaian baru dan melanjutkan kejahatan pengusiran terhadap rakyat kami,” kata pihak Kepresidenan Palestina, seperti dikutip kantor berita Wafa.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pernyataan tersebut menyerukan intervensi segera dari Amerika Serikat dan masyarakat internasional untuk mencegah agresi yang memperburuk penderitaan rakyat Palestina di Jalur Gaza. Israel pada Jumat menyetujui rencana untuk operasi militer di Rafah.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Prihatin dengan Keadaan di Gaza, China Serukan Israel Segera Sepakati Gencatan Senjata

“Perdana Menteri Israel Netanyahu menyetujui rencana operasi militer di Rafah, dan tentara (Israel) secara operasional mempersiapkannya dan mengevakuasi penduduk,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sejumlah negara telah mengingatkan Israel untuk tidak melakukan operasi militer di Rafah, yang menampung lebih dari 1,4 juta warga Palestina.

Israel melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas yang dilakukan oleh kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober, yang menewaskan hampir 1.200 orang.

Sejak saat itu, sedikitnya 31.490 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas di Gaza, dan 73.439 lainnya luka-luka di tengah kehancuran massal dan kelangkaan bahan kebutuhan pokok.

Berita Lainnya:
Ritual Penyembelihan Sapi Merah Sengaja Dihidupkan

Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan di daerah kantong Palestina tersebut hingga menyebabkan penduduknya, khususnya warga Gaza utara, berada di ambang kelaparan.

Perang Israel telah memaksa 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan akses terhadap sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur daerah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Putusan sementara ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan aksi genosida dan mengambil langkah untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat disalurkan kepada warga sipil di Gaza.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi