Selasa, 30/04/2024 - 15:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Mengenal Kemoterapi Preventif yang Dijalani Kate Middleton

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Dalam sebuah video yang dirilis Istana Kensington, Princess of Wales Kate Middleton, mengungkapkan alasan dia tidak terlihat publik selama berbulan-bulan. Dia diagnosis menderita kanker dan telah menerima kemoterapi preventif. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Berdasarkan pernyataan dari Istana Kensington, dilansir Time, Senin (25/3/2024), Middleton tidak mengatakan jenis kanker apa yang dideritanya atau stadium penyakitnya. Namun dia mulai menerima kemoterapi preventif pada akhir Februari.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dokter mengatakan “kemoterapi preventif” dapat merujuk pada berbagai macam obat untuk berbagai jenis kanker. “Ini bukan istilah medis, tapi saya pikir kita semua setuju bahwa yang dimaksud adalah kemoterapi tambahan,” kata Dr. Katherine Van Loon, profesor kedokteran dan ahli gastrointestinal di University of California, San Francisco.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dr Van Loon tidak memiliki pengetahuan pribadi tentang hal kasus Princess of Wales tersebut. Dia menjelaskan, perawatan ini biasanya melibatkan obat kemoterapi yang sama dengan yang diterima orang untuk mengobati kanker aktif atau stadium lanjut. Kemoterapi tambahan dimaksudkan untuk membunuh sel-sel kanker mikroskopis yang tersisa yang tidak dapat dilihat dan mungkin terlewatkan oleh ahli bedah. Selain itu kemoterapi tambahan ini untuk menghancurkan sel-sel yang mungkin lolos dan menyebar ke bagian tubuh lain. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Apakah Bayi Baru Lahir Boleh Dipijat? Ini Kata Bidan

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Ketua Sementara Divisi Hematologi dan onkologi di Mayo Clinic dr Jeremy Jones mengatakan, penelitian menunjukkan bahwa pemberian kemoterapi tiga hingga enam bulan setelah operasi bisa secara signifikan mengurangi risiko kambuhnya kanker. Tetapi ini tergantung pada jenis kankernya. 

“Ini adalah standar perawatan untuk mengurangi risiko kambuhnya berbagai jenis kanker,” ujar dr Jones,yang juga tidak memiliki pengetahun pribadi tentang kasus Middleton. 

Dia mengatakan dokter memutuskan untuk memulai kemoterapi tambahan berdasarkan kombinasi beberapa faktor, namun kriteria utamanya adalah stadium kanker. Menurut dia, kemoterapi tambahan sebagian besar direkomendasikan untuk kanker stadium lanjut yang memiliki risiko lebih tinggi untuk kambuh. 

Berita Lainnya:
Cegah Kekambuhan Kanker dengan Perbaiki Pola Hidup, Begini Caranya

Dr Van Loon mengatakan kemoterapi tambahan umumnya diresepkan jika ada kekhawatiran berdasarkan patologi (tumor) atau riwayat klinis pasien yang menunjukkan bahwa mereka berisiko kambuhnya kanker di masa depan. Dia juga mencatat bahwa dokter mungkin mempertimbangkan kemoterapi tambahan ketika mereka bersikap “sangat konservatif” seperti halnya untuk pasien yang lebih muda. 

Dilansir The Conversation, kemoterapi preventif tidak sama dengan mencegah kanker. Untuk mencegah berkembangnya kanker, perubahan gaya hidup seperti pola makan, olahraga, dan perlindungan terhadap sinar matahari sangat dianjurkan.

Tamoxifen, obat terapi hormon dapat digunakan untuk mengurangi risiko kanker pada beberapa pasien yang berisiko tinggi terkena kanker payudara. Aspirin juga dapat digunakan bagi mereka yang berisiko tinggi terkena kanker usus dan kanker lainnya. 

 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi