Selasa, 30/04/2024 - 03:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Israel Gelar Konferensi Menyongsong Ritual Sapi Merah, Al-Aqsa akan Segera Dirobohkan?

ADVERTISEMENTS

Warga Palestina berkumpul untuk salat Jumat di luar Kubah Batu di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem selama bulan suci Ramadhan pada hari Jumat, 15 Maret 2024.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pada Rabu (27/3/2024) pekan ini, puluhan warga dan Rabi Israel berkumpul dalam sebuah konferensi di Shilo, sebuah daerah pemukiman ilegal Israel di dekat Kota Nablus, Palestina. Mereka berkumpul mendiskusikan ritual kurban sapi merah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sementara, di sebuah bukit di Tepi Barat, lima ekor sapi merah jenis Angus yang sebelumnya diimpor dari Texas, Amerika Serikat, ditempatkan di sebuah kandang tengah mengunyah jerami. Sapi-sapi itu, jika nantinya sudah cukup umur, akan dijadikan kurban sebagai bagian dari ritual menyongsong datangnya sang Mesiah.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran yang Bersumpah 'Balas Dendam' pada Israel

Merujuk pada tradisi Yahudi, abu hasil dari pembakaran sapi merah dibutuhkan dalam ritual pemurnian yang akan menjadi jalan dibangunnya Kuil Ketiga di Yerusalem. Kuil itu, menurut keyakinan kelompok Yahudi radikal, harus dibangun di atas dataran tinggi di Kota Tua Yerusalem, di mana lokasi persisnya terletak Bukit Bait Suci, di titik Masjid Al-Aqsa dan Dome of the Rock kini berdiri. Mereka percaya, kuil itu menjadi salah satu syarat datangnya Mesiah turun ke bumi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

“Ini menjadi momentum baru bagi sejarah Yahudi,” ujar Chaim, warga Israel berusia 38 tahun yang ikut berpartisipasi dalam konferensi di Shilo, kepada Middle East Eye.

Selama bertahun-tahun, anggota dari komunitas Kuil Ketiga yang dikomandoi oleh Institut Kuil berbasis di Yerusalem, mencari seekor sapi merah yang sesuai dengan deskripsi Taurat. Sapi merah yang sempurna tidak boleh memiliki cacat sedikitpun, dan tanpa sehelai rambut berwarna putih atau hitam di tubuhnya. 

Berita Lainnya:
IKAFEB USU Gelar Halal Bihalal di Medan

“Sapi-sapi ini, dibawa dari Texas dan dirawat dengan cara-cara khusus untuk menjaga kemurniannya,” ujar Yahuda Singer, pria 71 tahun dari Mitzpe Yericho, merujuk pada lima sapi yang saat ini berada di kandang di sebuah bukit di Tepi Barat tadi.

“Sapi-sapi ini bahkan tidak boleh disandari oleh manusia. Anda bisa membuat mereka (sapi merah) tidak suci lagi hanya dengan meletakkan jaket di punggungnya,” ujar istri Singer, Edna (69 tahun).

 

 

 

 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi