Jumat, 24/05/2024 - 21:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Beda Nasib dengan Telur, Harga Daging Ayam Saat Ini Anjlok!

Mendag Zulhas menyatakan harga daging ayam ras turun hingga di bawah biaya produksi

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Di tengah kenaikan harga telur ayam ras yang dikeluhkan konsumen, situasi berbeda harus dialami oleh para peternak ayam broiler. Pasalnya, harga daging ayam ras tengah mengalami penurunan dalam hingga di bawah biaya produksi.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengatakan, harga daging ayam ras di tingkat peternak turun dan hanya dibeli seharga Rp 17 ribu per kg.

Berita Lainnya:
Mentan Minta Semua Pihak Awasi Distribusi Pupuk Subsidi


“Ini rugi sekali karena modal pokok itu sudah Rp 24.700 per kg, ya kalau dibeli Rp 17 ribu per kg kasihan, rugi. Ini seperti kondisi telur tahun 2021,” kata Zulhas, sapaan akrabnya, dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR, Selasa (30/8/2022).


Zulhas mengatakan, persoalan turunnya harga ayam saat ini disebabkan oleh kelebihan impor induk ayam galur murni atau grand parent stock (GPS) tahun sebelumnya. Alhasil, populasi ayam broiler saat ini surplus berlebih.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Zulhas: Prabowo Terpilih Jadi Presiden Bukan Karena Bansos


Menyikapi situasi tersebut, ia mengaku para peternak ayam broiler akan mendatangi Kemendag untuk membahas persoalan anjloknya harga ayam yang terus terulang hampir setiap tahun.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Kita akan cari jalan agar harga bisa naik, paling tidak Rp 27 ribu per kg (di peternak) dan Rp 34 ribu per kg (di konsumen) harga normalnya segitu,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi