Sabtu, 25/05/2024 - 04:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Adaro Energy Cetak Laba Rp 20,8 Triliun di Semester I 2022

Semester pertama 2022 adalah momentum yang sangat kondusif untuk harga batu bara.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) membukukan kinerja positif sepanjang semester pertama 2022. Emiten pertambangan batu bara ini mencetak laba inti 1,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 20,8 triliun, naik 338 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Naiknya laba sejalan dengan pertumbuhan pendapatan yang mencapai 127 persen menjadi 3,54 miliar dolar AS atau setara Rp 52,54 triliun. Sementara EBITDA operasional naik 269 persen menjadi 2,33 miliar dolar AS atau sekitar Rp 34,13 triliun.


Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Energy Indonesia  Garibaldi Thohir mengatakan, semester pertama 2022 adalah momentum yang sangat kondusif untuk harga batu bara sehingga mendorong pendapatan menyentuh rekor-rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan. 


Menurut Garibaldi, hal ini dipicu gabungan berbagai faktor yang terjadi dalam kurun waktu singkat, mulai dari cuaca tak menentu sampai kelangkaan pasokan yang mengakibatkan kenaikan permintaan bagi produk-produk ADRO. Dampak terbesar disebabkan risiko geopolitis dari Eropa. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Menteri ESDM Tetapkan Harga Acuan untuk Batubara dan Mineral Bulan Mei 2024


“Pendapatan, EBITDA dan laba bersih kami mencapai rekor tertinggi kinerja semester pertama sejak perusahaan pertama kali melantai di bursa 14 tahun lalu,” kata Garibaldi dalam keterangan resminya, Selasa (30/8/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Lebih lanjut, Garibaldi mengatakan, laba yang sangat tinggi akan membantu ADRO memberikan dukungan finansial terhadap transformasi Grup Adaro di tahun-tahun mendatang. Perseroan melakukan investasi besar pada energi terbarukan, pengembangan kawasan industri hijau terbesar dunia, dan mendiversifikasi semakin jauh dari batu bara termal.


Naiknya pendapatan ADRO pada paruh pertama tahun ini terutama akibat kenaikan 117 persen yoy pada harga rata-rata penjualan atau avarage selling price (ASP). Cuaca buruk, kelangkaan pasokan dan peristiwa-peristiwa geopolitis mendorong harga ke level yang tinggi dalam sejarahnya, sehingga menunjang kenaikan ASP perusahaan.

ADVERTISEMENTS


Walaupun menghadapi curah hujan tinggi dan masalah pengadaan alat berat, ADRO berhasil meningkatkan produksi 6 persen yoy menjadi 28,0 juta ton dari 26,5 juta ton pada semester pertama 2022. Peningkatan produksi membantu kenaikan penjualan batu bara sebesar 7 persen menjadi 27,5 juta ton dari 25,8 juta ton di periode yang sama tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENTS


Sementara itu, belanja modal bersih ADRO pada semester pertama 2022 naik 111 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi 157 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,33 triliun. Pengeluaran belanja modal pada periode ini terutama digunakan untuk pembelian dan penggantian alat berat dan biaya pemeliharaan kapal. 

Berita Lainnya:
Portofolio Berkelanjutan BSI Tembus Rp 59,19 Triliun di Kuartal I 2024


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi