Selasa, 21/05/2024 - 18:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Putin akan Pantau Latihan Militer Gabungan Rusia, China, dan Sekutu Lainnya

Latihan bertajuk Vostok-2022 itu digelar di beberapa tempat di Timur Jauh Rusia.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 MOSKOW — Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin diagendakan menghadiri latihan militer berskala besar yang melibatkan China dan beberapa negara sahabat Rusia lainnya pada Selasa (6/9/2022). Latihan bertajuk “Vostok-2022” itu digelar di beberapa tempat di Timur Jauh Rusia dan di perairan lepas pantai timurnya.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


“(Presiden) Putin bertemu Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan kepala staf militer Valery Gerasimov di jangkauan militer Sergeevski serta dapat mengamati tahap akhir latihan militer nanti,” kata Peskov seperti dikutip media lokal.

Berita Lainnya:
WCK akan Kembali Beroperasi Seusai 7 Pekerjanya Dibunuh Zionis Israel


Latihan Vostok-2022 dimulai pada 1 September dan akan berakhir pada 7 September. Menurut Rusia, lebih dari 50 ribu tentara dan 5.000 unit peralatan militer, termasuk 140 pesawat dan 60 kapal, terlibat dalam latihan tersebut. Sejumlah negara yang terlibat dalam Vostok-2022 antara lain Suriah, India, dan China. Latihan serupa pernah digelar pada 2018.


Militer Rusia menekankan Vostok-2022 merupakan bagian dari latihan tempur, walaupun Moskow sedang menggelar aksi militer di Ukraina. “Latihan ini tidak diarahkan pada negara atau aliansi militer spesifik dan sepenuhnya defensif,” kata Wakil Kementerian Luar Negeri Alexander Formin saat bertemu dengan sejumlah perwakilan militer asing beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Komisioner HAM PBB: Perintah Evakuasi Rafah tidak Manusiawi


Kementerian Pertahanan China mengatakan, partisipasinya dalam latihan Vostok-2022 merupakan bagian dari perjanjian kerja sama tahunan bilateral yang sedang berlangsung dengan Rusia. “Tujuannya adalah untuk memperdalam kerja sama yang praktis dan bersahabat dengan tentara negara-negara peserta, meningkatkan tingkat kolaborasi strategis di antara para pihak yang berpartisipasi, dan memperkuat kemampuan untuk menanggapi berbagai ancaman keamanan,” kata mereka.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


sumber : AP/Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi