Selasa, 30/04/2024 - 08:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Tingginya Angka Kepemilikan Senjata Api di Thailand

ADVERTISEMENTS

Angka kepemilikan senjata tinggi, penembakan massal sangat jarang terjadi di Thailand

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

BANGKOK — Thailand memiliki tingkat kepemilikan senjata yang tinggi dibandingkan negara-negara lain di kawasan. Angka resminya tidak termasuk banyaknya senjata ilegal yang sebagian besar dibawa dari perbatasan negara-negara tetangga yang dilanda perang selama bertahun-tahun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Namun penembakan massal sangat jarang terjadi di negara tersebut. Menurut laporan Bangkok Post, dalam satu tahun terakhir setidaknya terjadi dua kasus penembakan oleh tentara. Pada 2020, seorang tentara melepaskan tembakan selama 17 jam. Insiden ini menewaskan 29 orang dan melukai banyak orang.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
PBB: Hentikan Pelanggaran Terhadap Warga Sipil Gaza
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pelaku kemudian ditembak mati oleh pasukan komando. Ini adalah salah satu insiden paling mematikan di Thailand dalam beberapa tahun terakhir. Penembakan massal itu terkait dengan sengketa utang antara pria bersenjata yang diidentifikasi sebagai Sersan-Mayor Jakrapanth Thomma dengan seorang perwira senior.

ADVERTISEMENTS

Kini, penembakan massal terjadi lagi di Thailand. Seorang mantan perwira polisi melepaskan tembakan ke pusat penitipan anak di Provinsi Nong Bua Lam Phu pada Kamis (6/10/2022), sekitar pukul 12:30 waktu setempat. Sedikitnya 30 orang termasuk anak-anak tewas dalam penembakan itu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Diserang Iran, Sirene dan Ledakan Terdengar di Seantero Israel

Kolonel polisi Jakkapat Vijitraithaya mengidentifikasi pria bersenjata itu sebagai Panya Khamrab. Pelaku merupakan seorang letnan kolonel polisi yang dipecat dari kepolisian tahun lalu karena penggunaan narkoba. Jakkapat mengatakan sebanyak 23 anak dengan rentang usia dua hingga tiga tahun tewas dalam insiden penembakan massal tersebut.

Pembunuhan massal itu terjadi kurang dari sebulan setelah seorang perwira militer yang bertugas menembak mati dua rekannya di sebuah pangkalan pelatihan militer di Ibu Kota Bangkok.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi