Kamis, 02/05/2024 - 08:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

BI Perkirakan Inflasi Mencapai 0,05 Persen pada Oktober 2022

ADVERTISEMENTS

Kenaikan harga BBM diperkirakan masih menjadi penyumbang utama inflasi Oktober.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada Oktober 2022 mencapai 0,05 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm), dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih menjadi penyumbang utama inflasi. Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (14/10/2022), menyebutkan perkiraan tersebut berasal dari Survei Pemantauan Harga (SPH) pada minggu kedua bulan Oktober 2022.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Komoditas utama penyumbang inflasi Oktober 2022 pada minggu kedua yaitu bensin sebesar 0,05 persen (mtm) dan angkutan dalam kota sebesar 0,04 persen (mtm). Kemudian, ada pula angkutan antar kota, rokok kretek filter, tahu mentah, tempe, dan beras yang masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen (mtm).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jamaah Haji 2024
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu kedua Oktober yaitu telur ayam ras dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen (mtm), cabai merah sebesar 0,08 persen (mtm), dan daging ayam ras sebesar 0,03 persen (mtm).

ADVERTISEMENTS


Di samping itu, komoditas cabai rawit juga menjadi penyumbang deflasi dengan besar 0,02 persen (mtm), serta tomat dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Jalan Tol Baru Ini Cetak Lonjakan Pengguna Sampai 14 Persen


BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.


Sebelumnya, pemerintah menaikkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter berlaku mulai 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.


 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi