Kamis, 30/05/2024 - 09:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

AS Beli Peluru Artileri Korsel untuk Dikirim ke Ukraina

AS akan membeli 100 ribu butir peluru artileri 155mm.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

WASHINGTON — Amerika Serikat (AS) berencana membeli 100 ribu peluru artileri buatan Korea Selatan untuk digunakan dalam perang di Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Seorang pejabat AS mengatakan, pembelian itu tidak akan mengubah kebijakan Korea Selatan untuk tidak memberikan bantuan senjata mematikan ke Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Wall Street Journal yang mengutip seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim melaporkan, AS dan Korea Selatan hampir mencapai kesepakatan untuk membeli 100 ribu butir peluru artileri 155mm yang akan dikirim ke Ukraina.


Pejabat AS itu mengonfirmasi kepada kantor berita Reuters pada Jumat (11/11) bahwa, Washington ingin mengirim peluru artileri buatan Korea Selatan ke Ukraina. Pejabat itu mengatakan, dana Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI) dapat digunakan untuk membeli amunisi. Tetapi tidak diketahui apakah peluru tersebut akan dikirim melalui wilayah AS.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak


Menanggapi laporan tentang kesepakatan amunisi, Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Jumat mengatakan, kebijakan tidak memberikan bantuan senjata mematikan ke Ukraina tetap tidak berubah. Kementerian mengatakan, negosiasi tertutup tentang penjualan peluru artileri sedang dilakukan di bawah premis bahwa  AS adalah pengguna akhir.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan
Berita Lainnya:
Uni Eropa: Perintah Evakuasi Warga Sipil di Rafah tak Dapat Diterima

 “Untuk menebus kekurangan persediaan amunisi 155mm di AS, negosiasi sedang berlangsung antara AS dan perusahaan Korea untuk mengekspor amunisi,” kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kantor Berita Yonhap melaporkan, Menteri Pertahanan Korea Selatan, Lee Jong-sup dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah setuju untuk melanjutkan kesepakatan artileri dalam pembicaraan awal bulan ini. “Para sekutu sedang melakukan pembicaraan terkait dengan premis bahwa artileri tersebut akan digunakan oleh AS,” lapor Yonhap, mengutip pernyataan dari Kementerian Pertahanan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
ADVERTISEMENTS

Sebagai sekutu AS, Korea Selatan telah berusaha untuk menghindari permusuhan dengan Rusia, karena alasan ekonomi dan karena pengaruh yang dapat diberikan Moskow dengan Korea Utara. Pada Oktober lalu, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol membantah bahwa Seoul telah memberikan senjata mematikan ke Ukraina, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa keputusan seperti itu akan menghancurkan hubungan bilateral mereka.

ADVERTISEMENTS

 “Kami telah memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina dalam aksi solidaritas dengan komunitas internasional tetapi tidak pernah (mengirim) senjata mematikan atau hal semacam itu,” kata Yoon kepada wartawan.

Berita Lainnya:
Sebanyak 15 Ribu Anak Terbunuh Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza

“Bagaimanapun, ini adalah masalah kedaulatan kami, dan saya ingin Anda tahu bahwa kami berusaha untuk menjaga hubungan yang damai dan baik dengan semua negara di seluruh dunia, termasuk Rusia,” ujar Yoon.

 Seoul telah menyediakan rompi antipeluru, helm, dan perlengkapan militer non-mematikan lainnya serta pasokan medis ke Ukraina. Korea Selatan telah menolak permintaan pengiriman senjata oleh Kiev. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah meminta Korea Selatan untuk menyediakan senjata yang sangat diperlukan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Kamis (10/11) mengatakan, Washington akan memberikan bantuan tambahan senilai 400 juta dolar AS dalam bentuk senjata, amunisi dan peralatan lainnya. Dengan demikian, total bantuan militer Washington untuk Ukraina mencapai sekitar 19,3 miliar dolar AS

 “Kami akan terus mendukung Ukraina sehingga dapat mempertahankan diri dan berada di posisi sekuat mungkin di meja perundingan ketika saatnya tiba,” ujar Blinken.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi