Selasa, 21/05/2024 - 23:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Kembali Minta Pasukan Ukraina di Mariupol Menyerah 

Pasukan Rusia telah mengepung kota Mariupol selama berminggu-minggu.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 MOSKOW — Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia memperbarui seruannya kepada pasukan Ukraina yang tersisa di area pabrik baja Azovstal di kota Mariupol untuk menyerah dan meletakkan senjata mereka. Pasukan Rusia telah mengepung kota tersebut selama berminggu-minggu.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Kemenhan Rusia mengatakan mereka akan mengamati gencatan senjata di daerah Azovstal yang mulai berlaku pada Rabu (20/4/2022) tengah malam waktu Moskow. Menurut mereka, tidak ada satu pun tentara Ukraina yang menerima tawaran penyerahan seperti yang disampaikan pada Selasa (19/4/2022).


“Pada pukul 22.00 waktu Moskow tanggal 19 April, tidak ada yang menggunakan koridor yang ditunjukan,” kata Kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Federasi Rusia Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.


Rusia sebelumnya memang telah mengumumkan pihaknya membuka koridor kemanusiaan untuk menarik prajurit Ukraina dan milisi nasionalis yang secara sukarela meletakkan senjata mereka di Azovstal. “Kepemimpinan Rusia menjamin kepada semua orang yang meletakkan senjata mereka perlindungan hidup, keamanan penuh, penyediaan perawatan medis yang memenuhi syarat dan kepatuhan terhadap Konvensi Jenewa tentang perlakuan terhadap tawanan perang,” ujar Mizintsev.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Menteri Uni Eropa Bahas Ukraina dan Timur Tengah di Luksemburg


Mizintsev mengatakan, jika komandan formasi bersenjata Ukraina menolak meletakkan senjata, Moskow meminta pemerintahan di Kiev menyerukan para militan agar mematuhi gencatan senjata untuk proses penarikan warga sipil di wilayah tersebut. Pabrik baja Azovstal merupakan benteng utama pasukan Ukraina di Mariupol. Di area tersebut terdapat pula warga sipil yang berlindung.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Pejabat-pejabat Ukraina sempat mengatakan bahwa Rusia menyerang pabrik baja Azovstal dengan menggunakan bom penghancur bunker. Rusia telah membombardir Mariupol selama berminggu-minggu. “Situasi di Mariupol sulit. Pertempuran sedang terjadi saat ini. Militer Rusia terus menerus memanggil unit tambahan untuk menyerbu kota,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Oleksandr Motuzyanyk dalam konferensi pers yang disiarkan televisi akhir pekan lalu.

Berita Lainnya:
Forum Kerja Sama Cina-Arab ke-10 akan Digelar di Beijing


Jika Mariupol jatuh, ia akan menjadi kota terbesar pertama yang dikuasai Rusia sejak melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Menurut PBB, sejak pertempuran pecah, lebih dari 1.300 warga sipil di Ukraina terbunuh akibat serangan Rusia. PBB memperkirakan, jumlah kematian bisa lebih tinggi. Sementara itu warga Ukraina yang mengungsi ke negara-negara tetangga sudah menembus 5 juta orang.

ADVERTISEMENTS


Rusia dan Ukraina sudah beberapa kali melakukan negosiasi untuk mengakhiri pertempuran. Namun hingga kini proses itu belum membuahkan hasil.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi