Selasa, 30/04/2024 - 00:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AFRIKAINTERNASIONAL

Mali Selidiki Penemuan Kuburan Massal di Bekas Pangkalan Tentara Prancis

ADVERTISEMENTS

Militer Mali menyangkal keterlibatan apapun dalam kasus penemuan kuburan massal.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 BAMAKO — Militer Mali, pada Selasa (26/4/2022), mengumumkan mereka telah meluncurkan penyelidikan terkait penemuan kuburan massal di dekat bekas pangkalan tentara Prancis di negara tersebut. Nantinya hasil penyelidikan akan dibuka kepada publik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Seorang jaksa pengadilan militer, yang membuka penyelidikan atas permintaan Kementerian Pertahanan Mali, telah mengunjungi lokasi kuburan massal tersebut di wilayah Gossi pada 23 April lalu. Dia berjanji akan mengungkap semua fakta dari kasus itu dan memberi informasi sepenuhnya kepada masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Pangkalan tentara Prancis di Gossi diserahkan kepada Mali pada 21 April lalu. Setelah momen itu, pasukan Prancis merilis sebuah video yang menunjukkan tentara bayaran Rusia mengubur mayat-mayat di dekat bekas pangkalan mereka. Tujuannya agar pasukan Prancis dituduh bertanggung jawab atas kematian orang-orang tersebut.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Israel Serang WCK, Kanada: Itu tidak Terjadi Begitu Saja, Harus Diselidiki


Dalam video yang direkam dengan pesawat nirawak atau drone, tentara Kaukasia tampak menutupi mayat-mayat dengan pasir di dekat pangkalan Gossi. Karena kuburan massal ditemukan setelah penyerahan kembali pangkalan, militer Mali menyangkal keterlibatan apapun dalam kasus itu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Menurut militer Mali, kondisi pembusukan mayat menunjukkan bahwa kuburan massal itu telah ada jauh sebelum pangkalan Gossi diserahkan. “Tanggung jawab atas tindakan ini sama sekali tidak dapat dikaitkan dengan angkatan bersenjata Mali,” kata militer Mali dalam sebuah pernyataan.

Berita Lainnya:
Iran Desak PBB Kecam Serangan Israel ke Kantor Konsulat di Suriah


Pemerintah Mali yang didominasi militer sempat mengungkapkan bahwa kehadiran Rusia di negara tersebut hanya sebagai instruktur militer. Sentimen anti-Prancis telah tumbuh di Afrika Barat. Pasukan Prancis telah beroperasi di wilayah tersebut sejak 2013 untuk membendung pemberontakan ekstremis.


Pada Februari lalu, Prancis mengumumkan akan menarik pasukannya dari Mali. Penarikan itu dilakukan saat sebagian wilayah di negara tersebut masih dikuasai kelompok pemberontak yang terkait dengan Al-Qaeda dan ISIS.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi