Rabu, 01/05/2024 - 22:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Peningkatan Inflasi Belum Terlalu Berdampak ke Sektor Properti

ADVERTISEMENTS

Laju inflasi nasional pada April 2022 mencapai 0,95 persen.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida menyatakan, peningkatan inflasi pada April belum terlalu berpengaruh terhadap Sektor properti. Hanya saja ia mengungkapkan, harga beberapa bahan bangunan memang mulai naik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Memang material juga naik beberapa, seperti semen dan besi. Bahan bangunan naik baru sebagian,” ujarnya kepada Selasa (10/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Jika kenaikan inflasi berkelanjutan, kata dia, nantinya dapat memengaruhi industri properti. Meski begitu, lanjut dia, sektor properti tetap optimis menuju pemulihan ekonomi di tengah perang Rusia dengan Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Batasi Ekspor 54 Produk ke Israel, Turki Digertak Dijatuhi Sanksi

“Kemarin perbaikan pemulihan ekonomi, kita nggak perhitungkan perang Rusia Ukraina. (Kondisi) itu pengaruhi transportasi barang, pengaruhnya cukup besar,” tutur Totok.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Maka, ia berharap perang tersebut tidak berjalan lama. “Secara pasar kita masih optimis,” katanya.

Totok pun menuturkan, industri properti bakal bertahan tidak menaikkan harga sampai September agar masyarakat bisa membeli properti. Hanya saja, khusus rumah sederhana akan dinaikkan sebesar 7 persen.

“Kementerian PUPR sudah sosialisasi, tinggal persetujuan departemen keuangan. Perkiraan saya naik pada Juni, karena sudah dua tahun tidak naik,” jelas dia.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan laju inflasi nasional pada April 2022 mencapai 0,95 persen. Angka inflasi tersebut, merupakan yang tertinggi sejak Januari 2017 silam yang mencapai 0,97 persen.

Berita Lainnya:
Kalah dengan Produksi Luar Negeri, Manufaktur Indonesia Butuh Insentif Serius

“Penyumbang inflasi utama dari komoditas minyak goreng, bensin, daging ayam, tarif angkutan udara, dan ikan segar,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (9/5/2022).

Dengan laju inflasi 0,95 persen pada April, ujarnya, maka inflasi tahun kalender mencapai 2,15 persen sedangkan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,47 persen.

Adapun, laju inflasi pada April 2022 juga lebih tinggi dari inflasi Maret yang masih sebesar 0,66 persen. Lebih tinggi pula dari April 2021 yang hanya 0,13 persen.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi