Sabtu, 27/04/2024 - 08:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Jerman Masih Enggan Kirim Jet Tempur ke Ukraina

ADVERTISEMENTS

Pada awal pertemuan para menteri luar negeri G7 di kota utara Jerman Weissenhaus, Baerbock mengacu pada posisi sebelumnya tentang penetapan zona larangan terbang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Kami telah “memposisikan diri dengan jelas dalam hal (pengiriman) materi penerbangan,” kata menteri Jerman kepada perwakilan media.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Jerman dan NATO sangat menentang pembentukan zona larangan terbang di atas Ukraina, karena dikhawatirkan penerapannya dapat menyebabkan konfrontasi langsung antara NATO dan Rusia karena akan ada risiko perang di Ukraina yang akan meningkat secara dramatis.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Sementara itu, Baerbock menekankan bahwa kelompok G7 ingin memastikan bahwa Ukraina dapat tetap menjadi pengekspor biji-bijian utama meskipun ada perang Rusia di negara itu.

ADVERTISEMENTS


Dia mengungkapkan bahwa pertemuan G7 di Weissenhaus juga akan fokus pada bagaimana membuka blokir blokade gandum Rusia yang dikenakan terhadap Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Paus Fransiskus Minta Pemimpin Rundingkan Jalan Damai Ukraina-Gaza


Saat ini, 25 juta ton biji-bijian diblokir di pelabuhan Ukraina, terutama di Odesa, karena perang, kata Baerbock. Gandum sangat dibutuhkan di negara-negara Afrika dan Timur Tengah, kata menteri Jerman itu. Krisis pangan sedang terjadi, yang akan diperburuk oleh dampak iklim global, tambah dia.


Ukraina adalah salah satu pemasok bahan biji-bijian terpenting di dunia. Menurut angka dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, negara itu tahun lalu masih menjadi pengekspor gandum terbesar ketiga.


Menteri luar negeri Jerman dan sejawatnya di kelompok G7 pada Kamis malam akan membahas dampak perang Rusia di Ukraina. Pertemuan G7 juga akan membahas peran China dan situasi di Indo-Pasifik. Dalam pertemuan itu mereka juga akan berfokus pada situasi di Afghanistan, Afrika, dan Timur Tengah, serta perjuangan bersama melawan krisis iklim dan pandemi virus korona.

Berita Lainnya:
Zelenskyy Sebut Tanpa Bantuan AS, Pasukan Ukraina Terpaksa Mundur Perlahan


Menteri luar negeri Ukraina dan negara tetangganya Moldova, yang khawatir menjadi target militer Rusia berikutnya, juga diundang untuk hadir sebagai tamu dalam pertemuan itu.


Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi akan bergabung dalam pertemuan itu melalui konferensi video. Indonesia saat ini memimpin G20. Sabtu ini, pertemuan akan beralih ke konsultasi informal di antara para menteri luar negeri NATO di Berlin di mana situasi di Ukraina kemungkinan akan menjadi fokus aliansi itu lagi.


Jerman saat ini memimpin grup G7 yang meliputi Amerika Serikat (AS), Kanada, Prancis, Inggris, dan Italia, serta Jepang.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi