Senin, 27/05/2024 - 02:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Erick Thohir Beberkan Langkah BUMN Wujudkan Kedaulatan 3 Sektor Penting

Erick menilai Indonesia harus menjadi negara yang mandiri dan berdaulat

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

SURABAYA – Berdaulat dan mandiri merupakan dua kata kunci yang harus ada bagi Indonesia. Hal ini disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan saat studium general 2022-2023 Menakar Indonesia ke Depan bersama Erick Thohir bertajuk “Dinamika Kebangsaan yang Bhinneka Teknologi dan Geopolitik Dunia” di Universitas Surabaya (Ubaya), Jawa Timur, Jumat (10/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Berdaulat dan mandiri, itu kata-kata yang tidak mudah tapi harus dilakukan,” ujar Erick.

Sebagai bangsa yang besar, Erick menilai Indonesia harus menjadi negara yang mandiri dan berdaulat di banyak sektor, mulai dari sumber daya alam, kesehatan, hingga digitalisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, lanjut Erick, transformasi kebangsaan menjadi hal yang tak bisa lagi ditawar.

“Kita punya potensi yang sangat besar untuk menjadi negara maju dan makmur, tapi tentu harus ada dasarnya yakni transformasi kebangsaan, karena kekuasaan tanpa akhlak adalah kezaliman, kekayaan tanpa akhlak adalah kerakusan, dan kepintaran tanpa akhlak adalah tipu daya,” ucap mantan Presiden Inter Milan itu.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Erick menyampaikan, pemerintah saat ini terus membangun kedaulatan SDA dengan menciptakan ekosistem baterai listrik dan EV, pembangunan smelter, dan gasifikasi Batubara DME. Erick menilai upaya tersebut akan mengikis ketergantungan Indonesia terhadap impor.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Kementerian BUMN Bakal Kasih 'Bonus' Libur untuk Pegawainya

“Kita terus mendorong penggunaan kompor listrik, gasifikasi batubara menjadi gas DME agar jangan impor LPG terus. Pemerintah juga membantu rakyat hampir Rp 200 triliun lebih, makanya kemarin harga BBM Pertalite tidak naik, tapi tentu tidak dengan Pertamax untuk yang mampu. Itu pun di lapangan masih banyak mobil yang mestinya tidak boleh dengan Pertalite masih mengisi,” lanjut Erick.

Di sektor kesehatan, BUMN juga tengah membangun Bali International Hospital yang akan menyediakan pelayanan kesehatan yang inklusif dan berkualitas dunia. Selama ini, lanjut Erick, dua juta masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri dengan potensi Rp 97 triliun devisa yang hilang.

ADVERTISEMENTS

“Jutaan masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri sampai kapan, makanya kita dorong pengembangan rumah sakit internasional di Bali,” sambung dia.

ADVERTISEMENTS

Selain rumah sakit, Erick mengatakan BUMN juga bakal memproduksi massal vaksin covid-19. Saat ini pengembangan vaksin BUMN sudah memasuki uji klinis fase tiga dan ditargetkan dapat memproduksi 100 juta hingga 200 juta dosis vaksin setiap tahun. Erick berharap vaksin BUMN akan mendapat Emergency Use Authorization pada akhir Juli mendatang.

Yang tidak kalah pentingnya, Erick juga terus mendorong BUMN membangun kedaulatan teknologi dan digitalisasi untuk memaksimalkan potensi ekkonomi digital yang mencapai Rp 4.500 triliun pada 2030.

Berita Lainnya:
Tinjau BIH, Erick: Indonesia Siap Bersaing dalam Wisata Kesehatan Global

“Dalam era disrupsi, kita harus memiliki growth mindset, tidak boleh fixed mindset. Growth mindset buat anak muda Indonesia sangat penting. Hal ini memungkinkan diri untuk mengambil langkah berani agar dapat terus melaju. Jangan rentan untuk dikritik dan menghindar dari tantangan karena setiap masalah harus dihadapi,” ungkap dia.

Erick telah menyiapkan sejumlah strategi, baik dari sisi infrastuktur dengan fefocusing bisnis Telkom dan Telkomsel, dukungan pendanaan dan investasi bagi perusahaan rintisan atau startup, dan mendorong Indico sebagai agregator digital dan market access kreator lokal seperti Platform Edu-tech, Health-Tech, Game Publisher, Music. Erick menyebut Indonesia memerlukan 17 juta tenaga kerja yang melek digital di masa yang akan datang.

“Jangan sampai semua gim dan konten itu dari asing, kita harus intervensi. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi tempat bagi negara lain menumbuhkan ekonominya tanpa mengembangkan apapun di Indonesia. Kita harus memastikan pertumbuhan terjadi, baru kita bantu perekonomian dunia, jangan di balik dunia tumbuh, tapi Indonesia nggak,” kata Erick menambahkan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi