Jumat, 26/04/2024 - 17:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Pengepungan Israel Penyebab Kesehatan Masyarakat Gaza Makin Terpuruk

ADVERTISEMENTS

Banyak obat-obatan penting sangat kurang di Gaza.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 YARUSALEM — Pengepungan Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan bencana kesehatan dan kemanusiaan. Hal ini diungkapkan dua LSM pro-Palestina yang menyampaikannya pada saat peringatan 15 tahun blokade, Rabu (16/6/2022.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Bantuan Medis untuk Palestina (MAP) yang berkantor pusat di Inggris dan Pusat Hak Asasi Manusia Al Mezan yang berbasis di Gaza mengatakan situasinya semakin buruk setiap tahun. Penelitian menunjukkan bagaimana pembatasan yang menyesakkan dan serangan militer berulang oleh Israel telah merusak sistem medis di Jalur Gaza.

ADVERTISEMENTS


Serangan itu juga menyebabkan banyak pasien tidak bisa mengakses perawatan kesehatan mereka bahkan mengancam keselamatan jiwa. “Selama 15 tahun Israel telah menyangkal hak-hak paling dasar warga Palestina di Gaza atas kesehatan dan martabat. Kita hidup dalam kondisi yang tidak dapat ditoleransi dengan sistem kesehatan yang terus-menerus di ambang kehancuran,” kata Direktur MAP Gaza Fikr Shalltoot, dilansir dari Al Araby, Kamis (16/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
TNI AU Kerja Sama dengan AU Yordania Terjunkan Bantuan Langsung ke Gaza


 


“Masyarakat internasional harus menekan Israel untuk segera mengakhiri blokadenya, yang merupakan akar penyebab dari bencana kesehatan yang tampaknya tak berujung yang kita hadapi,” kata Shalltoot.


 


Banyak obat-obatan penting sangat kurang di Gaza. Selain itu banyak juga peralatan dan komponen medis sering kali dilarang masuk ke Gaza. Sementara itu, petugas kesehatan secara teratur dilarang pergi untuk menerima pelatihan, dan banyak layanan utama tidak hadir di Jalur Gaza.


 


Ini memaksa pasien untuk mencari perawatan di rumah sakit di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki, atau di luar negeri, tetapi ini memerlukan izin keluar dari Israel. Tahun lalu, 36 persen dari lebih dari 15 ribu permintaan yang diajukan ditolak, ditunda, atau tidak mendapat jawaban sehingga menghentikan orang untuk menerima perawatan.

Berita Lainnya:
Mitos Jahiliyah tentang Syawal yang Dipatahkan Rasulullah SAW


 


Al Mezan dan MAP membantu 635 pasien yang membutuhkan bantuan untuk mendapatkan izin tahun lalu. Hanya 39 persen dari orang-orang ini mendapatkan izin. Hal ini menunjukkan kesewenang-wenangan dari keputusan awal dan penundaan.


 


“Penutupan dan blokade Israel telah mengubah Jalur Gaza menjadi tempat yang tidak layak huni. Pada peringatan yang suram ini, kita harus mengatasi akar penyebab krisis yang sedang berlangsung ini, yang terletak pada diskriminasi sistemik Israel terhadap orang Palestina, pendudukan abadinya atas Palestina dan budaya impunitas kronisnya,” kata Direktur Al Mezan Issam Younis.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi