Kamis, 02/05/2024 - 03:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Amnesty: Revitalisasi Jeddah Akibatkan 500 Ribu Warga Kehilangan Tempat Tinggal 

ADVERTISEMENTS

Jeddah adalah kota terbesar kedua di Arab Saudi dengan 4,5 juta penduduk

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JEDDAH– Amnesty International dalam laporannya mengungkapkan, pembongkaran besar-besaran yang diinisiasi otoritas Saudi dalam rencana pembangunan dan revitalisasi kota pelabuhan Jeddah, akan mengakibatkan lebih dari 500 ribu penduduk yang kehilangan tempat tinggal. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Amnesty International menyebut langkah itu melanggar standar hak asasi manusia. Pengusiran paksa dan pembongkaran untuk memberi jalan bagi proyek urbanisasi gaya modern baru telah memukul pekerja migran asing dengan keras. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Penjabat Wakil Direktur Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Diana Semaan, mengatakan di balik citra progresif dan mewah yang coba ditampilkan Arab Saudi kepada dunia, ada kisah-kisah yang menunjukkan dugaan pelanggaran.  

ADVERTISEMENTS


“Mereka mengusir penduduk dari rumah mereka tanpa kepekaan apa pun dan memberi mereka waktu untuk pergi atau kompensasi yang memadai untuk mencari alternatif, tetapi mereka juga telah mendiskriminasi ratusan ribu warga negara asing dengan mengecualikan mereka dari skema kompensasi,” kata dia seperti dilansir Asia News, Ahad (26/6/2022). 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Bagaimana Wujud Setan Sebenarnya, Benarkah Buruk Rupa Seperti di Film Horor?


Selama rentang waktu antara 2021 dan awal 2022, pejabat tinggi administratif mengusir ratusan ribu orang dari rumah mereka. 


Dokumen dari kotamadya Jeddah menunjukkan bahwa pengambilalihan harus diimbangi dengan serangkaian kompensasi, yang dijanjikan sebagai kompensasi. 


Namun, orang asing dan migran dikecualikan dari aturan ini. Mereka merupakan 47 persen dari jumlah total mereka yang terpaksa mencari pemukiman kembali. 


Middle East Eye dalam survei yang dilakukannya, menyebutkan, penduduk Jeddah terkejut oleh pembongkaran itu dan mereka hanya diberi sedikit waktu untuk menemukan akomodasi lain atau untuk mengucapkan selamat tinggal kepada tetangga, yang telah tinggal bersama mereka selama beberapa generasi. Beberapa terpaksa meninggalkan perabotan mereka di tempat terbuka, mencari perlindungan di bawah jembatan. 

Berita Lainnya:
Iran Ancang-Ancang Serang Israel, Negara-Negara Arab Ikut 'Panik' dan Ingatkan AS


Jeddah adalah kota terbesar kedua di Arab Saudi, dan rumah bagi 4,5 juta orang. Jeddah adalah pusat ekonomi utama dan pintu gerbang ke Makkah bagi jutaan jamaah Muslim setiap tahun dalam perjalanan mereka untuk menunaikan ibadah haji. 


Rencana pembangunan yang mengakibatkan pengusiran lebih dari setengah juta orang dari Jeddah adalah bagian dari program reformis ekonomi, sosial dan budaya yang disebut “Visi 2030” dan diinginkan secara pribadi oleh Putra Mahkota Mohammad bin Salman. 


Ini adalah proyek besar yang menyentuh berbagai sektor kehidupan negara, tetapi juga berisiko membuat kelompok termiskin dan terlemah terpinggirkan. 


 


Sumber: asianews   


 


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi