Kamis, 25/04/2024 - 20:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Indef: Pemerintah Jokowi Dihadapkan Pilihan Sulit, BBM Naik Inflasi Meledak

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Rencana pemerintah menaikkan bahan bakar minyak (BBM) yang akan diumumkan Presiden Joko Widodo pada pekan depan merupakan pilihan yang sulit.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Begitu pandangan peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (19/8).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Saya rasa pilihan Pemerintah cukup sulit ya mengingat saat ini sedang tinggi inflasi kita, dimana jika menaikkan harga BBM akan membuat inflasi kita semakin tidak terkendali,” ujar Nailul Huda.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Biadab! Israel Eksekusi Anak Palestina Beramai-ramai dari Usia 4-16 Tahun

Magister analisis kebijakan publik Universitas Indonesia ini menerangkan, saat ini inflasi Indonesia sudah mencapai 4,94 persen, sehingga jika ada kenaikan BBM akan membuat inflasi meledak angkanya.

ADVERTISEMENTS

“Bisa mencapai lebih dari 7 persen jika Pertalite dinaikkan,” sambungnya menyebutkan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sosok yang kerap disapa Huda ini menerangkan, meledaknya inflasi akan terlihat dari kenaikan barang-barang kebutuhan pokok hingga ongkos transportasi.

Berita Lainnya:
Kejagung Sebut Tersangka Baru Korupsi PT Timah Lagi-lagi dari Kalangan Pesohor, Artis?

Tapi jika tidak dinaikkan beban APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) semakin berat,” tuturnya.

Maka dari itu, Huda berpendapat, langkah paling pas yang mau tidak mau harus diambil pemerintah adalah menaikkan harga BBM non pertalite.

“Jadi pertalite masih tetap harganya. Walaupun demikian, pasti akan terjadi pergeseran konsumsi dari Pertamax ke Pertalite,” ungkapnya.

“Makanya perlu diantisipasi dari sisi penerima manfaat subsidi dan stok,” demikian Huda menambahkan. 

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi