Aplikasi Arkademi beri layanan kursus dan pelatihan kerja sesuai kebutuhan industri.
JAKARTA — Meningkatnya angkatan kerja yang tak sebanding dengan lapangan pekerjaan membuat banyaknya pengangguran. Lulusan baru di berbagai lini yang belum terserap oleh perusahaan pun kerap kebingungan.
Keterampilan dan pengembangan diri terkadang justru yang banyak dibutuhkan di dunia kerja. Alhasil, mereka yang minim skill akan digeser dengan pesaing yang punya kelebihan di bidang tertentu.
Mengikuti kursus di lembaga keterampilan menjadi opsi yang dapat dilakukan. Mengikuti kursus keterampilan tak hanya menambah dan mengasah skill, namun juga memperluas jaringan. Semakin luas jejaring yang dimiliki, maka semakin besar pula peluang kerja.
Pelatihan kerja seperti ini juga yang akan memudahkan perusahaan dan pelaku industri menyerap tenaga kerja yang tepat sesuai bidangnya. Tak perlu memberi training khusus dalam jangka waktu lama, lulusan kursus keterampilan biasanya akan langsung siap terjun di dunia kerja.
Dilansir dari @arkademiedu, tersedia ratusan kursus dan pelatihan daring bersertifikat dengan harga sangat terjangkau. Melalui Arkademi masyarakat Indonesia bisa mendapatkan layanan kursus dan pelatihan kerja berkualitas tinggi dan relevan sesuai kebutuhan industri secara daring melalui website atau mobile app.
CEO Arkademi, Hilman Fajrian, menjelaskan, Arkademi merupakan lembaga kursus dan Pelatihan (LKP) resmi berizin dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI menyediakan berbagai kursus dan pelatihan daring siap kerja.
“Mulai dari sertifikasi bidang perpajakan brevet AB, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), pengelolaan implementasi standar ISO, keuangan, kesekretariatan, teknologi, hingga kewirausahaan,” kata Hilman dalam rilisnya, Sabtu (3/9/2022).
Kursus dan Pelatihan yang disediakan oleh Arkademi dipastikan telah memenuhi standar dan kualitas yang diatur oleh regulasi maupun kebutuhan industri. Materi pembelajaran di Arkademi dirancang dan disusun secara ketat oleh para ahli pendidikan dibantu oleh kalangan industri, serta diajarkan oleh para instruktur profesional dan tersertifikasi di bidangnya masing-masing.
Sehingga, sertifikat penyelesaian kursus dan pelatihan yang didapatkan oleh alumni Arkademi dapat membantu mereka untuk mendapatkan pekerjaan atau karier yang lebih baik.
Hilman mengatakan, penyediaan layanan kursus dan pelatihan siap kerja oleh Arkademi ini memiliki misi untuk menjembatani kebutuhan kerja masyarakat Indonesia dan kebutuhan industri akan tenaga kerja terampil.
“Ini adalah situasi paradoks. Pengangguran masih tinggi namun industri juga kesulitan mendapatkan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan perusahaan. Yang dibutuhkan masyarakat dan industri bukan sekadar angkatan kerja. Tapi angkatan siap kerja. Arkademi membantu masyarakat dan industri mengatasi masalah tersebut dengan menyediakan kursus dan pelatihan secara online untuk memastikan peserta pelatihan siap untuk bekerja di bidang atau industri yang mereka pilih,” ujar Hilman.
Untuk menyediakan layanan yang dimaksud, Arkademi merancang dan menyusun setiap materi kursus dan pelatihan bukan saja dengan para ahli pendidikan dan pakar di bidang keahlian tersebut.
Tetapi Arkademi juga melibatkan kalangan industri khususnya human resource (HR) dan people development dari berbagai perusahaan ternama di Indonesia untuk bersama-sama menyusun dan meninjau materi kursus dan pelatihan.
Dengan cara ini, Arkademi memastikan bahwa kursus dan pelatihan di Arkademi telah sesuai dengan keahlian tenaga kerja yang dibutuhkan industri dan telah memenuhi kriteria pendidikan non-formal.
Dengan mengikuti kursus dan pelatihan daring siap kerja bersertifikat di Arkademi, tambah Hilman, bukan saja menguntungkan bagi pencari kerja karena telah memiliki keahlian yang pas bagi pemberi kerja atau perusahaan yang dengan itu akan membantu mereka mendapatkan pekerjaan idaman.
“Selaras dengan visi kami menjadi aplikasi kursus daring tersertifikasi nomor 1 di Indonesia, dengan memiliki kandidat yang siap kerja, industri bisa lebih mudah dan cepat dalam mengakuisisi tenaga kerja dan menekan biaya serta waktu dalam proses pelatihan karyawan baru. Kedua pihak, baik pencari kerja maupun perusahaan akan sama-sama diuntungkan,” jelas Hilman.
