Pelayanan prima dan fasilitas terbaik menjadi salah satu fokus utama manajemen PMLI
BOGOR — PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PT PMLI) sebagai salah satu perusahaan dengan tumpuan kinerja operasi bidang pembelajaran dan konsultansi, hotel and tourism, serta MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) turut merasakan imbas dari adanya pandemi Covid-19 yang berawal sejak 2020 lalu. Dalam segala aktivitas pendidikan, pelatihan dan MICE yang serba dibatasi membuat manajemen dan seluruh Insan PT PMLI berupaya melakukan segala pembaharuan mekanisme operasional dan inovasi program pendidikan dan pelatihan.
Diantara inovasi yang dilakukan, yang paling kentara adalah dalam pemanfaatan media digital sebagai sarana dalam pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan yang semula dilaksanakan langsung secara tatap muka dialihkan pelaksanaannya melalui dalam jaringan (daring) dan hybrid. Segala aspek adaptasi juga dilakukan untuk mencegah infeksi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam pelaksanaan program yang harus dilaksanakan secara tatap muka.
Segala jerih payah dan upaya yang dilakukan PT PMLI tersebut telah membuahkan hasil positif, di mana kinerja operasi dan keuangan sampai dengan bulan Agustus 2022 telah mencatatkan tren yang positif. Hal ini tidak terlepas dari strategi peningkatan fundamental kinerja operasional dan keuangan melalui pengembangan produk, pemasaran secara agresif, Revenue Enhancement/Creativity, dan Cost Effectiveness yang digalakkan oleh manajemen perusahaan.
Dalam upaya untuk terus meningkatkan tren positif yang sudah dicapai, manajemen PT PMLI melalui divisi Human Capital menyelenggarakan pelatihan bagi seluruh karyawan perusahaan dengan judul “Training Customer Centric: Bahagiakan Pelanggan Kita dengan Kualitas Produk dan Pelayanan Terbaik”. Kegiatan pelatihan yang berfokus pada orientasi pelayanan prima kepada para pelanggan ini diikuti oleh seluruh karyawan dari semua level dan unit kerja di PT PMLI. Selain sebagai sarana komunikasi secara personal dan lintas unit kerja, pelatihan ini juga diharapkan dapat memperbaharui pengetahuan dan kemampuan dalam meningkatkan pelayanan prima kepada pelanggan.
Dalam sambutannya, Direktur Utama PT PMLI Chiefy Adi Kusmargono menyampaikan 3 hal yang penting dalam mengelola perusahaan adalah employee engagement, customer engagement dan operation and financial performance. Dalam kaitan dengan pelaksanaan diklat ini adalah bagaimana membangun customer engagement melalui professional intimacy relationship with customers.
Untuk mewujudkan hal tersebut hal paling mendasar yang perlu dilakukan adalah pentingnya membahagiakan diri sendiri, membahagiakan pelanggan, membahagiakan perusahaan dan membahagiakan negara. “Yang paling mendasar dan perlu untuk insan PMLI lakukan adalah dengan membahagiakan diri sendiri terlebih dahulu, sehingga apabila diri kita sendiri bahagia sudah secara otomatis kita dapat memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan kita, dengan demikian akan tercipta happy employee, happy customer, happy company, and happy country,” tutur beliau.
Lebih lanjut beliau berharap seluruh Insan PMLI bisa mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan ini secara baik dan disiplin agar bisa terus memberikan kontribusi yang positif bagi perusahaan. “Dalam hal ini perusahaan sudah menyusun kebijakan untuk peningkatan kesejahteraan Insan PMLI, untuk itu saya berharap seluruh insan PMLI bisa fokus dan mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan ini dengan baik dan disiplin,” katanya.
Sementara itu Direktur PT PMLI Nurjadin Surur dalam pelatihan ini berpesan agar seluruh Insan PMLI dapat memberikan kontribusi untuk perusahaan dan menghilangkan sekat-sekat yang selama ini menghambat komunikasi antar unit kerja. “Kita tentu sepakat bahwa dengan kita memberikan pelayanan prima kepada pelanggan kita, maka citra perusahaan akan meningkat sehingga kinerja operasional dan keuangan perusahaan juga ikut meningkat. Untuk itu saya berpesan kepada semuanya agar bisa berkontribusi sesuai porsi dan perannya masing-masing, hilangkan sekat-sekat yang menghambat proses kolaborasi dan sinergi antar unit kerja,” katanya.
