Selasa, 30/04/2024 - 18:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

30 Persen Infrastruktur Energi Ukraina Jadi Target Serangan Rusia

ADVERTISEMENTS

30 persen infrastruktur energi di Ukraina jadi sasaran serangan udara Rusia

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

KIEV – Menteri Energi Ukraina Herman Haluschenko mengatakan, sekitar 30 persen infrastruktur energi di negaranya menjadi sasaran serangkaian serangan udara Rusia pada Senin (10/10/2022) lalu. Akibat serangan itu Kiev telah menangguhkan pasokan listriknya ke Eropa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kami mengirim pesan ini kepada mitra kami: kami perlu melindungi langit,” kata Hasluschenko saat diwawancara CNN pada Selasa (11/10/2022) malam.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut dia, penargetan infrastruktur energi menandakan Rusia mengabaikan aturan internasional. “Mereka (Rusia) tidak peduli dengan perjanjian atau konvensi internasional apa pun,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Biden Larang Mobil Listrik Buatan China Masuk Amerika

Pada Selasa lalu, Ukraina telah mendesak warganya untuk tidak menggunakan peralatan rumah tangga seperti oven dan mesin cuci guna menghemat listrik. Jutaan warga di sana harus menghadapi pemadaman listrik akibat serangan Rusia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Akibat serangan Rusia, Ukraina pun telah menangguhkan pasokan listriknya ke Uni Eropa. “Serangan rudal hari ini, yang menghantam pembangkit termal dan gardu listrik, memaksa Ukraina untuk menangguhkan ekspor listrik mulai 11 Oktober 2022 untuk menstabilkan sistem energinya sendiri,” kata Kementerian Energi Ukraina dalam sebuah pernyataan, Senin lalu.

Menteri Energi Ukraina Herman Halushchenko mengatakan, serangan terbaru Rusia yang menargetkan fasilitas energi di negaranya merupakan yang terbesar selama peperangan berlangsung. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah mengutuk serangan tersebut.

Berita Lainnya:
Pengamat: Barat Kecam Iran, Abaikan Provokasi Israel

“Sekretaris Jenderal sangat terkejut dengan serangan rudal skala besar hari ini oleh angkatan bersenjata Federasi Rusia di kota-kota di seluruh Ukraina yang dilaporkan mengakibatkan kerusakan luas di wilayah sipil serta menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka,” kata juru bicara Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Dujarric, mewakili Guterres mengungkapkan, serangan Rusia tersebut merupakan eskalasi perang yang tak dapat diterima. “Dan seperti biasa, warga sipil membayar harga tertinggi,” ucapnya.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi