Sabtu, 27/04/2024 - 08:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Turki, Ukraina, PBB Sepakat Kirim 14 Kapal Sesuai Kesepakatan Gandum

ADVERTISEMENTS

Rusia menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan gandum

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

ISTANBUL — PBB, Turki dan Ukraina pada Ahad (30/10/2022) menyetujui rencana untuk mengirimkan 14 kapal yang berada di perairan Turki pada 31 Oktober di bawah kesepakatan biji-bijian Laut Hitam menyusul keputusan penolakan dari Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dalam sebuah pernyataan, Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) mengatakan ketiga delegasi juga telah menyetujui inspeksi yang akan diberikan pada hari Senin terhadap 40 kapal agar dapat keluar dari perairan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
UNICEF: Laju Kehancuran di Gaza Sangat Mengejutkan

Pusat Koordinasi Gabungan menambahkan bahwa delegasi Rusia diberitahu tentang kedua rencana tersebut.

ADVERTISEMENTS

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Turki mengatakan Menteri Pertahanan Hulusi Akar terus bernegosiasi dan berkoordinasi dengan lawan bicaranya agar perlintasan ekspor biji-bijian di Laut Hitam kembali dilanjutkan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pada Sabtu, Rusia mengumumkan bahwa mereka telah menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan untuk mengekspor gandum Ukraina menyusul serangan terhadap Armada Laut Hitam-nya.

Berita Lainnya:
Korsel Bersama AS Latihan Perang Bersama di Laut Timur

Turki, PBB, Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian pada 22 Juli di Istanbul, Turki untuk melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan Ukraina di Laut Hitam, yang dihentikan sementara setelah perang Rusia-Ukraina dimulai pada Februari.

Pusat Koordinasi Gabungan berisi pejabat dari tiga negara dan PBB telah didirikan di Istanbul untuk mengawasi pengiriman tersebut.

 

sumber :

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi