Sabtu, 25/05/2024 - 17:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kakak Perempuan Bongkar Curhat Yosua, Sambo dan Putri Tembak-tembakan di Dalam Kamar

BANDA ACEH – Kakak perempuan Yosua kesal. Adiknya yang sudah tiada dijelek-jelekkan di pengadilan. Dia pun membongkar curhat Yosua kepadanya.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Itu diungkap Yuni Hutabarat, kakak perempuan Yosua. Dia mengungkap itu kepada pengacaranya, Martin Lukas Simanjuntak.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Martin pun membongkarnya dalam tayangan TV One Selasa, (8/11/2022) malam.

Pada kesempatan itu, Martin mengurai cerita Yuni kalau pernah ditempati curhat almarhum Yosua, tentang keanehan rumah tangga atasannya, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

“Ada informasi dari Yosua di tahun 2021, kepada kakaknya, bahwa pernah terjadi tembak-menembak di rumah Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo,” ujar Martin.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Antara ?” tanya presenter.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Diduga antara mereka berdua. Ini keterangan yang didapat Yuni dari almarhum,” jawab Martin.

Enggan membuka cerita tersebut di persidangan, Yuni kakak Yosua ingat dengan kode etik persidangan. Namun lantaran sang adik terus diserang dengan asumsi buruk, Yuni melalu pengacaranya pun tak tinggal diam.

ADVERTISEMENTS

“Kenapa tidak saya sampaikan (sejak dulu), karena ini masalah etik. Tapi kalau begini terus caranya, mau enggak mau harus kami sampaikan,” kata Martin.

ADVERTISEMENTS

Cerita Yosua soal hubungan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang tak biasa itu, diungkap jauh sebelum Brigadir J meregang nyawa pada 8 Juli 2022.

“Ini jauh 2021. Pada saat dia (Yosua) pulang (ke Jambi), melakukan komunikasi dengan Yuni, (Yosua berkata) ‘waduh, ternyata ada hubungan yang aneh antara bapak dan ibu. Masa tembak menembak di rumah, dan dilakukan sambil sembunyi-sembunyi’” ungkap Martin.

Berita Lainnya:
Sri Mulyani Masuk Bursa Pilgub DKI, Stafsus: Belum Ada Komunikasi dengan Partai

Curhatan Yosua itu nyatanya tak tertuang di BAP atau dakwaan Jaksa. Padahal informasi tersebut diakui Martin, sudah diketahui timnya sejak awal kasus bergulir.

“Ini di luar BAP, di luar persidangan, uraian dakwaan?” tanya presenter.

“Iya kan kita lagi bicara sesuai konteks. Enak banget ngomongin orang yang sudah meninggal. Sebenarnya informasi ini sudah kami dapatkan sebelum kami melaporkan. Cuma tidak elok rasanya kita menyampaikan hal-hal yang sulit kita minta pertanggungjawabannya kepada sumbernya langsung. Cuma kalau caranya seperti ini, mau enggak mau kita buka juga,” ujar Martin.

Sementara itu, Yuni melalui laman media sosialnya menanggapi rumor buruk yang berkembang terkait sosok almarhum Yosua.

Alih-alih menanggapinya, Yuni hanya bisa mendoakan mendiang Brigadir J.

Yuni enggak membalas kebohongan dari pegawai Ferdy Sambo di persidangan.

“Walaupun mereka terus berbohong biarkan Tuhan yang membalasnya ya bg.. Tinggal sampaikan saja sama Tuhan dan biarkan Tuhan yang bekerja.. Tuhan Maha Kuasa dan Maha Adil.. Tidak ada yg tersembunyi dihadapanNya.. Beristirahat dengan tenang ya bg di Sorga yang kekal,” ungkap Yuni Hutabarat dalam unggahan terbarunya.

Berita Lainnya:
Soroti Lonjakan UKT, Megawati: Saya Pusing Semuanya Dimahalkan

Lebih lanjut, Yuni pun menyoroti kepanikan suatu kubu atas kasus Brigadir J.

Hal tersebut berkaitan dengan WhatsApp Yosua yang diduga hidup kembali.

Padahal ponsel Yosua telah hilang entah ke mana. “Mulai panik ada yang menguasai HP dan WhatsApp Yosua. WhatsApp-nya sekarang sudah memblokir nomor keluarga dan keluar dari grup keluarga. Apakah Yosua bangkit dari kubur,” kata Yuni.

Sebelumnya diberitakan, saksi dalam sidang pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi, mengungkapkan sikap dan perilaku buruk dari Brigadir J.

Menurut keterangan mereka, Brigadir J kerap jahil, yakni membuka celana petugas keamanan dan marah-marah tidak jelas.

Hal tersebut disampaikan salah satu saksi, Damianus Laba Kobam atau Damson, sekuriti atau petugas keamanan Ferdy Sambo.

Damson menyampaikan hal itu saat bersaksi untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022).

Awalnya, Damson mengatakan, pernah suatu ketika dirinya bertanya kepada Brigadir J. Namun, pertanyaannya tak direspons sama sekali oleh Brigadir J.

“Orangnya temperamen, saya bilang ada apa lo Jo? Tapi dia tidak bicara apa-apa. Padahal biasanya kalau dia duduk di situ langsung mukul tempat duduk dan langsung pergi. Saya tidak tahu menahu ada masalah apa,” kata Damson.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi