Minggu, 05/05/2024 - 01:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Harga Minyak Menetap Dua Persen Lebih Tinggi, Terangkat Pengetatan Pasokan

ADVERTISEMENTS

 NEW YORK — Harga minyak menetap dua persen lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (23/2/2023), di tengah ekspektasi pemotongan tajam untuk produksi Rusia bulan depan. Akan tetapi dolar yang lebih kuat dan lonjakan persediaan AS yang lebih tajam dari perkiraan menambah kekhawatiran permintaan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Minyak mentah berjangka Intermediate West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April terangkat 1,44 dolar AS atau 2,0 persen, menjadi menetap pada 75,39 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April menguat 1,61 dolar AS atau 2,0 persen, menjadi ditutup pada 82,21 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, dibandingkan dengan sekitar 98 dolar AS per barel menjelang invasi Rusia ke Ukraina setahun lalu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Menko Airlangga Bilang Harga Minyak Mentah Sudah di Atas Asumsi APBN

Harga minyak mendapat dorongan awal dari rencana Rusia untuk memotong ekspor minyak dari pelabuhan-pelabuhan barat hingga 25 persen pada Maret, melebihi pengurangan produksi yang diumumkan sebesar 500.000 barel per hari.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sementara dolar yang lebih kuat tetap menjadi hambatan jangka pendek untuk minyak mentah, analis UBS mengatakan mereka memperkirakan produksi Rusia yang lebih rendah dan pembukaan kembali China akan memperketat pasar minyak dan mendukung harga.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Indeks dolar naik untuk sesi ketiga berturut-turut, setelah risalah dari pertemuan Federal Reserve AS terbaru pada Rabu (22/2/2023) menunjukkan mayoritas pejabat Fed setuju bahwa risiko inflasi tinggi menjamin kenaikan suku bunga lebih lanjut.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Greenback yang lebih kuat membuat minyak berdenominasi dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, menekan permintaan. Kedua harga acuan minyak kehilangan lebih dari dua dolar AS di sesi sebelumnya setelah rilis risalah Fed.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Konflik Iran Israel Makin Panas, Indonesia Cari Sumber Minyak Alternatif

Harga minyak juga berada di bawah tekanan setelah data pemerintah AS menunjukkan persediaan minyak mentah negara itu naik untuk kesembilan kalinya berturut-turut pekan lalu, memicu kekhawatiran permintaan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Stok minyak mentah AS naik 7,6 juta barel dalam sepekan hingga 17 Februari, Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan Kamis (23/2/2023), lebih dari tiga kali lipat ekspektasi para analis untuk kenaikan 2,1 juta barel.

“Sehubungan dengan tekanan yang datang dari Federal Reserve pada permintaan dan cuaca yang menghangat di AS dan Eropa, ada kekhawatiran menyeluruh tentang sisi permintaan,” kata Tony Headrick, analis pasar energi di CHS Hedging.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi