Senin, 27/05/2024 - 03:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Pertemuan Palestina-Israel di Yordania Dianggap Sebagai Kejahatan

Bendera Israel-Palestina. Sejumlah faksi Palestina di Gaza pada Ahad (26/2/2023) mengecam partisipasi Otoritas Palestina (PA) dalam pembicaraan dengan Israel yang dianggap sebagai kejahatan.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 GAZA — Sejumlah faksi Palestina di Gaza pada Ahad (26/2/2023) mengecam partisipasi Otoritas Palestina (PA) dalam pembicaraan dengan Israel yang dianggap sebagai kejahatan. Pertemuan yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir dan Yordania di Aqaba, Yordania pada Ahad itu dilakukan dalam upaya mengurangi ketegangan di Tepi Barat yang diduduki dan menghentikan kekerasan antara Palestina dan Israel.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dalam pernyataan bersama, sejumlah faksi Palestina menyebut partisipasi PA dalam pertemuan tersebut merupakan kejahatan. “Pertemuan ini menargetkan perlawanan yang meningkat di Tepi Barat dan Yerusalem,” kata pemimpin Jihad Islam Palestina, Khaled al-Batsh.

Berita Lainnya:
Serangan Terhadap Petugas Keamanan Rusia Terus Terjadi di Kaukasus Utara

“Keikutsertaan PA dalam pertemuan tersebut tidak dapat diterima atau ditolerir. Itu berisiko memicu konflik internal Palestina,” ujar dia memperingatkan.

Al-Batsh mengatakan rencana keamanan yang dibahas dalam pertemuan di Aqaba itu memberi perlindungan terhadap kebijakan pendudukan Israel dan menargetkan orang-orang yang melawan mereka. Menurut siaran publik Israel KAN, pertemuan Aqaba bertujuan untuk meredakan situasi di wilayah Palestina menjelang bulan puasa Ramadan, yang akan dimulai bulan depan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pertemuan di Aqaba menghasilkan pernyataan bersama yang bersisi delapan poin, salah satunya komitmen Israel-Palestina untuk deeskalasi konflik dan mencegah kekerasan berlanjut. Israel juga menyatakan komitmen berhenti membahas pendirian unit permukiman baru di Tepi Barat selama empat bulan dan berhenti menguasai pos-pos terdepan selama enam bulan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
AS Kembalikan Barang Antik Jarahan dari Kamboja dan Indonesia

Ketegangan di Tepi Barat sering meningkat, terutama di wilayah yang diduduki Palestina selama bulan Ramadan karena pasukan Israel membatasi Muslim Palestina untuk memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki. Setidaknya 62 warga Palestina tewas akibat serangan tentara Israel di Tepi Barat sejak awal tahun ini, menurut data pemerintah Palestina.

Pertemuan antara Israel dan Palestina di Yordania menjadi yang pertama setelah sekian tahun. Sebelumnya, Palestina dan Israel sempat melakukan pembicaraan perdamaian yang dimediasi oleh AS pada 2014, tetapi gagal karena Israel menolak untuk menghentikan pembangunan permukiman dan membebaskan warga Palestina yang dipenjara sebelum 1993.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

 

sumber : Antara/Anadolu

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi