Rabu, 01/05/2024 - 21:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Reaksi Negara-Negara Barat Soal Ledakan Pipa Gas Nord Stream

ADVERTISEMENTS

 STOCKHOLM — Negara-negara Barat memperingatkan bahayanya memberikan kesimpulan terlalu dini mengenai ledakan pipa gas Nord Stream bulan September lalu. Jerman mengindikasi serangan itu juga dapat menjadi ‘operasi palsu’ untuk menyalahkan Ukraina.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Surat kabar AS The New York Times melaporkan berdasarkan intelijen yang ditinjau pemerintah AS, ledakan Nord Stream pada September tahun lalu dilakukan kelompok pro-Ukraina yang dibentuk orang Ukraina atau Rusia. Nord Stream merupakan pipa gas yang ditanam di bawah Laut Baltik untuk memasok gas Rusia ke Jerman.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Laporan tersebut tidak mengungkapkan keterlibatan pejabat Ukraina. Tapi dipublikasikan saat Kiev mendesak sekutu-sekutu Barat untuk mempercepat pengiriman senjata berat untuk memukul mundur pasukan Rusia dalam perang yang sudah memasuki tahun kedua.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Penyelidikan nasional sedang berlangsung dan saya pikir ada baiknya untuk menunggu sampai itu selesai sebelum mengatakan apapun mengenai siapa dalangnya,” kata Sekretaris Jenderal Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg, Rabu (8/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Redam Krisis Kesehatan, Korsel Tegaskan Fleksibel Soal Peningkatan Kuota Mahasiswa

Penyelidikan mengenai penyebab pipa gas Nord Stream yang memasok gas Rusia ke Eropa pecah dan memuntahkan gas alam ke Laut Baltik pada September lalu masih dilanjutkan. Negara-negara Barat yakin ledakan itu disengaja tapi tidak mengungkapkan siapa yang meledakannya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Rusia yang menuduh Barat menuntut penyelidikan transparan dan ingin berpartisipasi di dalamnya. Dalam laporan terpisah stasiun televisi Jerman ARD dan surat kabar Zeit melaporkan pelaku peledakan Nord Stream dilakukan lima pria dan satu wanita.

Media Jerman melaporkan pelaku menggunakan paspor palsu. Menurut jaksa dan laporan-laporan media tersebut, para pelaku memindahkan alat peledak ke kapal yacht yang disewa dari perusahaan Jerman milik warga Ukraina yang berbasis di Polandia.

“Kami harus memberi perbedaan yang jelas apakah itu kelompok Ukraina, apakah mungkin dilakukan atas perintah Ukraina, atau kelompok pro-Ukraina (yang melakukannya) tanpa sepengetahuan pemerintah,” kata Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius.

Berita Lainnya:
Menlu Retno: Penyelesaian Masalah Palestina Kunci Kestabilan Timur Tengah

“Tapi saya memperingatkan untuk tidak langsung memberikan kesimpulan,” kata Pistorius di sela pertemuan di Stockholm.

Sebelumnya Pistorius mengatakan kemungkinan itu sama mungkinnya ledakan tersebut ‘operasi palsu untuk menyalahkan Ukraina.’

Sementara Jerman mengkonfirmasi penyidik sudah menggeledah kapal yang digunakan memindahkan bahan peledak pada Januari lalu. Tapi jaksa federal mengatakan belum ada informasi yang dapat diandalkan mengenai motif dan pelakunya, termasuk apakah serangan itu didukung oleh negara.

“Tidak terdapat kecurigaan terhadap pegawai Jerman yang bekerja di perusahaan penyewa kapal,” kata jaksa Jerman.

“Selama penyelidikan terhadap ledakan Nord Stream masih berlangsung,” kami tidak bisa mengambil kesimpulan,” kata Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi