Jumat, 26/04/2024 - 21:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Surabaya Berikan Pengobatan Gratis Pangkas Kasus TBC

ADVERTISEMENTS

Tenaga kesehatan bersiap melakukan rontgen thorax terhadap pasien TBC.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 SURABAYA — Pemerintah Kota Surabaya menyediakan layanan pengobatan TBC gratis di Puskesmas dan rumah sakit, sebagai komitmen mengeliminasi penyakit yang disebabkan mycobacterium tuberculosis tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, warga Surabaya yang terjangkit TBC tanpa penyakit penyerta, bakal difasilitasi BPJS dan dirujuk ke Puskesmas ketika kondisinya sudah stabil.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Sedangkan kasus TBC dengan kondisi khusus (memiliki penyakit penyerta) akan tetap difasilitasi di rumah sakit dengan dukungan BPJS,” kata Nanik, Kamis (6/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Nanik mengatakan, Dinkes Surabaya akan juga akan terus memastikan ketersediaan logistik TBC untuk mendukung penegakkan diagnosis dan pengobatan. Selain itu, Dinkes Surabaya juga diakuinya bakal mengoptimalisasi alat TCM yang sudah ada, serta menambah 19 alat TCM dengan 4 modul di Kota Surabaya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Warga Diimbau Buka Jendela Setiap Hari untuk Cegah TBC

“Kemudian optimalisasi SITRUST (Sistem Informasi Treking untuk Spesimen Transport) dalam pengiriman sampel terduga TBC,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Nanik melanjutkan, upaya eliminasi TBC juga dilakukan dengan cara mengoptimalkan pelaporan Wifi-TB untuk dokter praktik mandiri dalam penemuan terduga TBC. Dinkes Surabaya juga diakuinya terus menguatkan jejaring internal TBC dengan melibatkan peran lintas poli atau ruangan dalam upaya penjaringan terduga TBC dan penemuan kasus TBC di rumah sakit.

Upaya lain yang dilakukan adalah memberikan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) bagi kontak erat pasien TBC serta monitoring capaian terduga TBC di fasilitas pelayanan kesehatan setiap bulan. Kemudian, melakukan skrining TBC pada kelompok risiko tinggi, seperti pasien HIV, Diabetes Melitus (DM), anak (khususnya gizi buruk), ISPA atau Pneumonia, Covid-19, dan Calon Jemaah Haji (CJH).

Berita Lainnya:
Menyebar Via Hubungan Seksual, Hepatitis akan Salip TBC Sebagai Infeksi Paling Mematikan

Nanik mengungkapkan, keberhasilan pengobatan pasien TBC di Surabaya pada Triwulan I/ 2023 mencapai 92 persen dari target Nasional 90 persen. Penderita TBC yang ditemui, sebagian besar berada pada kelompok usia produktif, yakni 45 sampai 54 tahun dengan didominasi jenis kelamin laki-laki.

“Hal ini dikarenakan pada kelompok usia dan jenis kelamin tersebut merupakan pekerja dengan mobilitas yang tinggi dan mempunyai kebiasaan atau pola hidup sebagai perokok aktif,” kata Nanik.

Nanik memastikan, Dinkes Surabaya akan terus memperluas jangkauan skrining TBC. Ini dilakukan agar dapat mempercepat proses pengobatan dengan melakukan deteksi dini. Mulai dari investigasi kontak erat dan kontak serumah oleh Puskesmas dan Satgas TBC.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi