Sabtu, 04/05/2024 - 13:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kata Cendekiawan Turki, Dunia Seperti Kuburan Sempit

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Cendikiawan dan pembaharu Islam asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi (1877-1960) mengingatkan kepada para penyembah dunia. Menurut dia, dunia yang dianggap luas oleh mereka sebenarnya hanya seperti kuburan yang sempit.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Wahai penyembah dunia! Dunia yang engkau anggap luas dan lapang sebetulnya hanyalah seperti kuburan yang sempit,” kata Nursi dikutip dari buku Al-Lama’at terbitan Risalah Nur halaman 260. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Hanya saja, lanjut Nursi, dinding-dinding kuburan tersebut terbuat dari cermin yang bisa memantulkan berbagai gambar, sehingga mereka melihatnya luas dan lapang sejauh mata memandang. Demikian pula dengan tempat yang mereka diami sekarang, tak ubahnya seperti kuburan. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Namun, kata dia, mereka melihatnya seolah-olah luas seperti sebuah kota yang besar. Sebab, dinding kanan dan kiri dunia tersebut yang mencerminkan masa lalu dan mendatang seolah-olah seperti cermin yang memantulkan berbagai gambar. Hal itu membuat sisi-sisi zaman sekarang ini tampak luas padahal sebetulnya sangat singkat dan sempit. Akhirnya bercampurlah antara hakikat dan khayalan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Turki Batasi Ekspor, Israel Mengadu ke AS

“Engkau melihat dunia yang sebetulnya tiada menjadi ada. Sebuah garis lurus yang sebetulnya sangat tipis, kalau digerakkan sedikit saja akan tampak luas menyerupai sebuah permukaan yang besar,” jelas Nursi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Demikian pula dengan dunia mereka tempati. Sebetulnya, kata dia, dunia sangat sempit, namun dinding-dindingnya menjadi luas dan lebar akibat kealpaan dan sangkaan khayal mereka. Baru ketika kepala mereka bergerak karena sebuah musibah, ia akan membentur dinding yang mereka anggap jauh tadi. Ia akan menghapus semua khayalan mereka itu sekaligus membangunkan mereka dari tidur panjang. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Ketika itu, engkau akan mengetahui bahwa dunia yang kau anggap luas ternyata lebih sempit dari kubur. Putaran masa dan umurmu ternyata berlalu lebih cepat daripada kilat. Serta, hidupmu mengalir lebih cepat ketimbang air sungai,” ucap Nursi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Ini yang Dilakukan Dajjal dan Sufyani di Akhir Zaman

Karena kehidupan dunia, materi, dan hewani berlangsung demikian, lanjut Nursi, maka keluarlah dari kehidupan hewani, tinggalkanlah alam materi, serta masuklah ke dalam kehidupan kalbu. Di situlah kita akan mendapatkan kehidupan yang lebih lapang, dan alam cahaya yang lebih luas daripada dunia yang dianggap luas tadi.

“Kunci untuk memasuki alam yang lapang itu adalah mengenal Allah, membunyikan lisan, menggerakkan kalbu, serta menyibukkan jiwa dengan makna dan rahasia kalimat suci la ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah),” tutupnya.

 

 

Dari daftar di bawah ini, mana nih Hape favorit Kamu?

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi