Rabu, 01/05/2024 - 14:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Kongres Tuntut Kejelasan Status Utusan Khusus Pemerintah AS untuk Iran

ADVERTISEMENTS

 WASHINGTON — Ketua Komite Urusan Luar Negeri Kongres AS menuntut Departemen Luar Negerinya untuk memberikan lebih banyak informasi, mengenai penangguhan izin keamanan utusan khusus AS untuk pengawasan program nuklir Iran.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Anggota Kongres Michael McCaul, dari Partai Republik dari Texas, mengatakan pada Jumat (30/6/2023), bahwa pemerintahan Biden berhutang penjelasan penuh kepada Kongres atas penangguhan izin utusan AS untuk Iran Rob Malley, yang telah bertugas dan cuti tanpa ada bayaran.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Malley adalah delegasi AS yang telah memimpin upaya pemerintahnya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran yang tak jelas kelanjutannya. Namun, ia justru tidak bekerja sesuai tugas utamanya selama berminggu-minggu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kemudian hingga Kamis, (29/6/2023), Departemen Luar Negeri AS telah mengatakan kepada para jurnalis dan anggota parlemen bahwa Malley sedang dalam cuti pribadi yang diperpanjang karena alasan keluarga, yang tidak dijelaskan lebih jauh.

ADVERTISEMENTS

Namun, pada hari yang sama para pejabat departemen ini mengatakan bahwa Malley menjadi subjek investigasi atas kesalahan penanganan informasi rahasia dan telah diposisikan sebagai karyawan cuti tanpa bayaran. “Laporan-laporan ini menimbulkan keprihatinan serius mengenai perilaku Malley dan apakah Departemen Luar Negeri telah menyesatkan Kongres dan masyarakat Amerika,” kata McCaul dalam sebuah surat kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Dinamika Hubungan China-AS Stabil, Tapi Diwarnai Sentimen Negatif

“Meskipun penangguhan izin utusan khusus Malley secara independen meresahkan, keprihatinan kami diperparah dengan kegagalan Departemen Luar Negeri untuk menanggapi upaya komite untuk melakukan pengawasan terhadap negosiasi dan kebijakannya terhadap Iran,” katanya.

McCaul juga mencatat bahwa penjelasan awal mengenai ketidakhadiran Malley dalam tugas tersebut, dan kegagalannya untuk hadir dalam dengar pendapat di Kongres mengenai kebijakan Iran, ternyata tidak benar.

“Pejabat senior Departemen Luar Negeri AS menginformasikan kepada komite bahwa utusan khusus Malley tidak dapat memberikan kesaksian atau penjelasan karena ia sedang cuti karena sakitnya anggota keluarga dekatnya, dan staf saya menyampaikan simpati,” ujar McCaul.

“Tidak ada satu pun pernyataan dari Departemen Luar Negeri AS yang mengindikasikan bahwa izin keamanan utusan khusus Malley ditangguhkan atau sedang ditinjau ulang, atau bahwa dia sedang diselidiki atas kemungkinan pelanggaran,” tambahnya.

Berita Lainnya:
Jelang Lebaran, Harga Emas Di UEA Rp 1,2 Juta Per Gram

Departemen Luar Negeri AS tidak memberikan komentar langsung atas surat McCaul. Malley mengatakan pada Kamis (29/6/2023), dalam sebuah pernyataan singkat yang diberikan kepada beberapa media, bahwa dia telah diberitahu izin keamanannya sedang ditinjau ulang.

“Saya belum mendapatkan informasi lebih lanjut, namun saya berharap investigasi ini dapat diselesaikan dengan baik dan segera. Sementara itu, saya sedang cuti,” katanya dalam pernyataan tersebut.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan pada Kamis bahwa Malley secara resmi masih menduduki jabatannya, namun sedang cuti, dan wakilnya, Abram Paley, saat ini memimpin portofolio Iran sebagai penjabat utusan khusus.

Keberadaan Malley telah menimbulkan pertanyaan sejak ia melewatkan sebuah rapat rahasia kongres mengenai Iran pada 16 Mei 2023 lalu.

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi