Senin, 06/05/2024 - 03:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Cerita Petani di Bali, Tebus Pupuk Subsidi Tak Lagi Ribet Bawa Fotocopy KTP

ADVERTISEMENTS

 BADUNG — Sistem penyaluran pupuk bersubsidi secara manual yang kerap dikeluhkan petani secara perlahan bakal beralih ke sistem digital. Melalui digitalisasi, pendataan transaksi yang seluruhnya dilakukan di atas kertas kini tinggal dalam genggaman jari di layar ponsel. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Lewat pemakaian aplikasi bernama iPubers ini, pun diharapkan proses penyaluran pupuk yang disusbidi dari anggaran negara itu dapat lebih transparan. Sekaligus, menjawab sejumlah persoalan pupuk langka yang kerap berulang setiap tahun. Yang salah satunya, imbas ketidaktahuan para petani akan keterbatasan pemerintah memberi subsidi. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sangputu Darma (65) petani padi asal Desa Temesi, Kabupaten Gianyar, Bali, bercerita, dahulu ia harus menyiapkan berkas seperti fotocopy KTP sebagai syarat menebus pupuk bersubsidi di kios penyalur. Baginya, menyiapkan berkas fotocopy kadangkala justru menambah pekerjaan. Belum lagi, bila letak jasa fotocopy yang jauh dari rumah. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Sekarang, kalau ambil cukup pakai KTP saja ditunjukkan atau bisa juga dengan Kartu keluarga. Artinya dengan cara digital lebih ke kemudahan yang dirasakan,” kata Sangputu saat ditemui di Desa Temasi, Senin (3/7/2023). 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
BRIN: Pemanfaatan Obat Herbal untuk Hewan Kian Masif

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Namun, khusus di Bali, ia menuturkan, Dinas Pertanian setempat memberikan kelonggaran kepada petani untuk tetap dapat menebus pupuk subsidi secara berkelompok. Asalkan, perwakilan petani dapat menunjukkan KTP asli penerima subsidi lengkap dengan surat kuasa dan tanda tangan resmi. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sangputu bercerita, ia bukan petani besar. Lahan yang ia miliki sendiri hanya 10 are atau setara 0,1 hektare dengan produktivitas enam kilogram per are. Petani kecil sepertinya sangat terbantu dengan keberadaan pupuk subsidi. Sebab, dengan hanya mengeluarkan kocek Rp 2.300 ia bisa memperoleh satu kilogram pupuk baik Urea maupun NPK. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sementara itu, Made Wayan (62) petani padi dan kedelai, menuturkan hal sama. Menurutnya, digitalisasi yang dilakukan dalam program pupuk subsidi sekaligus menghilangkan biaya-biaya yang biasanya harus dikeluarkan. Memang tak besar, namun tetap bermanfaat bagi petani maupun pihak kios sendiri. 

Berita Lainnya:
Akibat Erupsi Gunung Ruang, Maskapai Grup Lion Air di Bandara Ternate Belum Beroperasi

Meski demikian, Made mengakui, kuota pupuk subsidi yang ia dapat tak sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai jalan keluar, Made biasa menggunakan pupuk organik yang diproduksi sendiri oleh para petani di daerahnya dengan bahan baku alami di sekitar. 

Seperti diketahui, selama ini penebusan pupuk subsidi banyak dilakukan oleh perwakilan kelompok petani (poktan) atau gabungan kelompok petani (gapoktan). Lantaran kebijakan penyaluran yang masih secara manual, banyak petani tak mengetahui kuota pupuk subsidi yang ia dapat dari pemerintah. 

Bahkan kerap kali, petani bahkan tak mengetahui ketika jatah alokasinya telah habis. Saat akan kembali menebus, kios tak bisa memberikan dan petani pun menganggap pupuk subsidi langka. 

 

 

(Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia menyebutkan….)

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi