Kamis, 02/05/2024 - 07:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriyah, Wajibkah Puasa Asyura?

ADVERTISEMENTS

Warga melakukan pawai obor menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1444 H di Ciumbuleuit Atas, Kota Bandung.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Hari Asyura (bulan Suro dalam dialek lokal Jawa) adalah hari kesepuluh di bulan Muharram dalam penanggalan Hijriyah. Namun, benarkah ada ibadah puasa khusus pada hari Asyura dalam syariat?

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Muharram merupakan salah satu dari empat bulan yang suci di dalam Islam. Saking sucinya bulan-bulan tersebut, di masa Nabi SAW, peperangan tidak dilakukan di keempat bulan itu dalam rangka penghormatan. Karena barang siapa yang melakukan kebaikan, termasuk puasa di keempat bulan mulia itu, maka Allah akan melipatgandakan pahalanya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Makna Idul Fitri dan Zakat Fitrah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ustadz Ahmad Sarwat dalam buku Sejarah Puasa menjelaskan dalam syariat Islam ibadah puasa didasarkan pada sumber-sumber utama, yakni Alquran, hadits, dan juga ijma (konsensus) para ulama. Sebelum diwajibkan puasa Ramadhan, Rasulullah SAW dan para sahabat telah mendapatkan perintah untuk mengerjakan puasa.

ADVERTISEMENTS

Di antaranya adalah puasa tiga hari setiap bulan dan puasa pada 10 Muharram (Asyura). Hal ini sebagaimana hadits, “Kaana Rasulullah SAW yashumu tsalatsata ayyamin min kulli syahrin wa yashumu yauma asyura.” Yang artinya, “Rasulullah SAW berpuasa tiga hari pada setiap bulannya dan beliau berpuasa di hari Asyura.” HR Abu Dawud.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Makanan yang Dihidangkan untuk Penghuni Neraka

 

Kemudian, turunlah ayat yang memerintahkan Nabi beserta umat Islam untuk mengerjakan puasa fardhu hanya di bulan Ramadhan saja. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Alquran Surath Al Baqarah ayat 183.

Allah berfirman, “Ya ayyuhalladzina aamanuu kutiba alaikum as-shiyamu kamaa kutiba alalladzina min qablikum la’allakum tattaqun.” Yang artinya, “Wahai orang yang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada umat sebelummu agar kamu bertakwa.”

Sehingga semua puasa yang sudah ada sebelumnya…

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi