Sabtu, 04/05/2024 - 22:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Nasib Beda Rakyat Palestina di 400 Tahun Pemerintahan Ottoman

ADVERTISEMENTS

Seorang perempuan membaca Alquran dengan latar belakang Dome of Rock, kompleks Masjid Al Aqsa, Palestina.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA – Palestina telah melalui banyak banyak sejarah, salah satunya saat berada di bawah kekuasaan Ottoman pada abad ke-16. Yakni ketika Yavuz Sultan Selim mengalahkan penguasa Mamluk Kansu Gavri dalam Pertempuran Marj Dabiq pada tahun 1516, Suriah dan Palestina bergabung ke tanah Ottoman.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Adapun Yavuz Sultan Selim memasuki Yerusalem pada 29 Desember 1516. Dilansir di Daily Sabah, Senin (9/10/2023), di bawah pemerintahan Ottoman, wilayah Palestina dipecah menjadi tiga negara; Yerusalem, Gaza, dan Nablus. Semuanya terkait dengan Provinsi Damaskus. Palestina, pada periode terakhir Kesultanan Utsmaniyah, pertama kali dikaitkan dengan negara Sidon, kemudian dengan Suriah, dan kemudian dengan Beirut, yang didirikan pada periode terakhir.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Shah Mohammed Reza Pahlavi dan Masa Ketika Iran Disetir Barat
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ottoman memerintah di Palestina selama 401 tahun dan rakyat Palestina tidak merasa terancam atau terjajah. Adapun Palestina dulu dan sekarang masih merupakan wilayah yang sangat penting bagi umat Islam, Kristen, dan Yahudi. Secara khusus, tempat-tempat suci di Yerusalem tidak dapat dibagikan. Bahkan berbagai denominasi Kristen pun saling berkonflik.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Setelah penaklukan wilayah tersebut, Kesultanan Utsmaniyah juga menerapkan metode administratifnya sendiri di Palestina dan rezim Utsmaniyah mendominasi wilayah tersebut. Ketika pasukan Barat menginvasi wilayah tersebut pada abad ke-19, kekacauan yang tiada akhir dimulai di Palestina dan wilayah lain di Timur Tengah.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Ekonomi dan Keuangan Syariah Masih Perlu Ditingkatkan

Pada tahun 1917, perang terjadi di semua lini dalam Perang Dunia I. Namun, pasukan Ottoman mulai mundur, kehilangan banyak tempat di front selatan. Pada tanggal 11 Maret 1917, Bagdad jatuh. Tuncay Yılmazer, yang belajar tentang front Palestina setelah Canakkale, menjelaskan secara rinci perang di Palestina dalam artikelnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi