Senin, 27/05/2024 - 00:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Pakar: Pangan Lokal Bisa Jadi Solusi Ketahanan Nasional

Petani Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang memanen telo Mangul dari lahan persawahan Mangul, pada awal panen raya, Ahad (15/1).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

MAKASSAR — Pangan lokal seperti umbi-umbian dapat menjadi solusi untuk mencapai ketahanan pangan nasional, terutama saat terjadi kekeringan akibat El Nino.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Pangan lokal yang ada di sekitar harus didorong untuk menopang ketahanan pangan nasional. Apalagi sumber pangan lokal kita cukup banyak tersedia,” kata Dosen dan Peneliti Pangan di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr Angga Dwiartama pada diskusi virtual yang dipantau di Makassar, Kamis (12/10/2023).

Dalam memperingati Hari Ketahanan Pangan sedunia, di kota besar Indonesia, Angga menjelaskan, dampak El-Nino terhadap sentra produksi pangan yang saat ini berpusat di Jawa, Sumatra, Lampung, dan Sulawesi Selatan. “Kurangnya lahan produksi serta minimnya akses masyarakat terhadap lahan menjadi salah satu faktor yang memperburuk dampak El Nino terhadap turunnya produksi pangan,” katanya.

Berita Lainnya:
Jangan Lupa Payung dan Jas Hujan Ya Gaes, Hari Ini Diprediksi Hujan

Karena akses terhadap lahan terbatas, lanjut dia, akhirnya kelompok masyarakat cenderung menerapkan sistem pertanian intensif monokultur, seperti menanam padi yang memiliki nilai ekonomi. Masalahnya, pertanian padi sangat bergantung dengan ketersediaan air. Sehingga, di masa kekeringan akibat El Nino dengan tingkat risiko gagal panen yang tinggi menyebabkan tingkat kerentanan petani juga semakin meningkat.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Jokowi: Pabrik Industri Baterai Mulai Operasinya Bulan Depan

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sepakat dengan Angga, Nugroho Hasan, CEO Kans.id, Konsultan Pemberdayaan Masyarakat dan Pertanian Berkelanjutan, mengatakan, El Nino menyebabkan penurunan produksi pangan oleh petani.

Secara umum, meskipun produktivitas hasil produksi padi di Jawa Tengah masih cukup baik di daerah Boyolali dan Klaten, tapi efek dari El Nino menyebabkan hasil produksi turun dari angka rata-rata 7-8 ton per hektare menjadi hanya 5-6 ton per hektare dan ada kenaikan pada harga Gabah Kering Panen (GKP).

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

 

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi