Rabu, 01/05/2024 - 15:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Mengapa Kiblat Berubah dari Yerusalem ke Makkah? (Bagian 1)

ADVERTISEMENTS

Umat Islam berebut menyentuh Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Ahad (30/4/2023). Menyentuh Kabah menjadi idaman umat islam, namun diperlukan usaha yag cukup keras untuk dapat menyentuhnya karena hampir setiap harinya pusat kiblat umat Islam itu dipenuhi jemaah dari penjuru dunia. Jemaah pun harus rela berdesak-desakan untuk dapat menggapainya. Selain memegang ka

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Dua peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW memiliki makna khusus sehubungan dengan ibadah sholat dalam Islam, yaitu Isra’ Mi’raj dan perubahan kiblat dari Yerusalem ke Makkah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ada kesepakatan umum di kalangan cendekiawan Muslim bahwa Mi’raj-nya Nabi terjadi pada 27 Rajab, sekitar setahun sebelum hijrahnya Nabi dari Makkah ke Madinah. Sedangkan pergantian kiblat terjadi pada pertengahan bulan Sya’ban, sekitar 16 bulan setelah hijrah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Bagaimana Ketentuan Badal Haji untuk Orang yang Sudah Meninggal Dunia
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dalam artikelnya yang dimuat di About Islam, Prof Shahul Hameed menjelaskan umat ​​Muslim percaya bahwa pada masa Mi’raj Nabi, Allah mensyariatkan sholat wajib lima waktu bagi orang-orang yang beriman. Dan di tengah-tengah sholat berjamaah di Madinah, datanglah perintah Allah kepada Nabi tentang perubahan kiblat.

ADVERTISEMENTS

Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

۞ سَيَقُوْلُ السُّفَهَاۤءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلّٰىهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِيْ كَانُوْا عَلَيْهَا ۗ قُلْ لِّلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُۗ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ

Artinya: “Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, “Apakah yang memalingkan mereka (kaum muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Milik Allahlah timur dan barat. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk).” (QS Al-Baqarah [2]:142).

Berita Lainnya:
Amalan Rasulullah saat Makkah Diterjang Angin Kencang

Yang dimaksud dengan “orang-orang yang kurang akal” dalam konteks ini adalah mereka yang mengkritik pergantian kiblat, tanpa memahaminya. Namun, sebelum membahas pengertian pergantian kiblat, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu pentingnya apa yang disebut kiblat bagi umat Islam.

Bagi umat Islam, sholat tidak dapat dilakukan dengan benar tanpa mengetahui kiblat. Kiblat berarti orientasi, atau arah yang benar.

 

Setiap akan sholat…

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi