Kamis, 02/05/2024 - 01:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Indonesia Jadi Pemasok Utama CPO Bagi India

ADVERTISEMENTS

BADUNG — Solvent Extractor’s Association of India atau SEA of India mengatakan Indonesia merupakan salah satu pasar pengimpor komoditas minyak sawit untuk memenuhi kebutuhan konsumsi negara mereka.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Komoditas utama yang diimpor adalah minyak sawit, di mana 60 persen mayoritas diperoleh dari Indonesia, Malaysia dan sebagian dari Thailand,” kata Executive Director SEA of India B V Mehta dalam acara Indonesia Palm Oil Conference and 2024 Price Outlook (IPOC) ke-19 di Bali, kemarin.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menurut dia, ketergantungan terhadap impor minyak nabati di negaranya saat ini mencapai 65 persen dan ini cukup mengkhawatirkan. Saat produksi minyak nabati meningkat perlahan, permintaan meningkat pesat menyebabkan terjadi peningkatan impor.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono mengatakan, peluang ini perlu dimanfaatkan pelaku industri sawit dalam negeri maupun pemerintah dalam meningkatkan devisa negara dari sektor sawit. Kinerja industri sawit dalam negeri hingga Agustus 2023, produksi mencapai 36,3 juta ton dengan ekspor biodiesel dan oleochemical lebih dari 23,4 juta ton yang memberikan kontribusi sekitar 20,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap devisa negara .

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pendorong Belanja Online, Shopee Perbarui Kebijakan Pengembalian Barang

Ia berharap, intervensi kebijakan pemerintah yang tepat dapat membantu meningkatkan pertumbuhan kegiatan industri kelapa sawit di tengah dinamika ekonomi dan pasar saat ini. “Kami melihat adanya volatilitas harga minyak sawit dikombinasikan dengan produktivitas yang stagnan. Faktor-faktor tersebut mengindikasikan adanya ketidakpastian dalam perdagangan global, sehingga ketahanan bisnis perlu ditingkatkan,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Di sisi lain, Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar mengalami stagnasi produksi beberapa tahun terakhir yang dipicu lambatnya penanaman kembali oleh petani. Melalui kebijakan yang saat ini diterapkan pemerintah melalui program replanting atau peremajaan sawit, dapat menjadi atmosfer baru bagi sektor industri sawit dalam negeri, maupun untuk kebutuhan ekspor berkelanjutan.

Berita Lainnya:
Gapki Dukung Program Ketahanan Pangan Tumpang Sari Sawit dan Padi

“Minyak sawit tidak hanya diolah menjadi minyak goreng, saat ini pemerintah mengembangkan minyak sawit menjadi bahan bakar ramah lingkungan jenis biodiesel 35 persen atau B35 dengan capaian angka produksi 8,9 juta kilo liter hingga September 2023,” ungkap Eddy.

Ia menambahkan selain India, Pakistan dan China juga menjadi pasar tetap ekspor terbesar minyak sawit Indonesia. Negara-negara yang menjadi konsumen produk kelapa sawit dalam negeri berharap Pemerintah Indonesia mempermudah ekspor komoditas tersebut.

 

Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.
Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,
dan Surabaya di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi