Rabu, 01/05/2024 - 19:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

WHO: 80 Persen Penduduk di Dunia Gunakan Obat Herbal Tradisional

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan sebanyak 80 persen penduduk dunia menggunakan obat herbal tradisional, sedangkan sebanyak 20 persen penduduk di negara maju menggunakan obat dari tumbuhan. Di negara Amerika Serikat sebanyak 38,5 persen penjualan obat-obatan herbal mencapai sebesar 3,4 miliar dolar AS (Rp52,6 triliun) pada periode 1990-1997. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sedangkan di Indonesia, penggunaan obat-obatan tradisional sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu dan makin populer dengan berkembangnya industri obat tradisional. Penjelasan tersebut dipaparkan Kepala Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Dr dr Raveinal, SpPD, KAI, dalam diskusi kesehatan yang diikuti secara daring, Senin (4/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Raveinal menjelaskan bahwa obat herbal adalah obat-obatan murni diambil dari sari pati tumbuhan yang mempunyai manfaat untuk pengobatan tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis) dan tanpa campuran hewan. Penggunaan obat-obatan herbal atau fitofarmaka sebagai imunomodulator bisa dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit infeksi, kanker, dan penyakit autoimun.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Manusia tak Punya Imunitas, Flu Burung Berpotensi Jadi Pandemi
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Imunofarmakologi merupakan cabang farmakologi yang berkembang dan bertujuan untuk memodulasi sistem imun secara farmakologi. Sejalan dengan hal itu maka imunomodulator memiliki kegunaan sebagai rekonstitusi defisiensi imun misalnya terapi AIDS, malnutrisi, keganasan, dan lainnya.

ADVERTISEMENTS

Imunomodulator, juga menekan fungsi imun normal atau yang berlebihan seperti penatalaksanaan pada penolakan grafting atau penyakit autoimun. Imunomodulator secara alami juga hadir di dalam tubuh dan beberapa di antaranya tersedia dalam preparat farmakologis.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Ada beberapa produk herbal yang tidak hanya bersifat imunomodulator, namun juga berperan sebagai antioksidan, antiasma, antiaritmia, antifungi, cardiotonic, dan sebagainya,” kata dia.

Berita Lainnya:
Influencer Promosikan Suplemen Embel-Embel Sehat, Masyarakat Diimbau tak Langsung Percaya

Tetapi meski terdapat manfaat dan bukti ilmiah, perlu kewaspadaan dan kemungkinan adanya efek samping dan efek simpang dari penggunaan obat herbal tersebut. Badan Pengawas Obat dan Makanan telah membuat tiga tingkatan obat herbal yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Jamu adalah ramuan berkhasiat berdasarkan empiris (pengalaman) turun-temurun secara tradisional dengan standardisasi kandungan kimia yang belum disyaratkan.

Sementara obat herbal terstandar memiliki khasiat berdasarkan uji farmakologi dan uji toksisitas pada hewan uji dengan standardisasi kandungan kimia bahan baku penyusun formula. Sementara fitofarmaka mempunyai khasiat berdasarkan uji farmakologis, uji toksisitas pada hewan uji dan uji klinis pada manusia dengan standardisasi kandungan kimia bahan baku dan sediaan.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi