NASIONAL
NASIONAL

Mulai Menyerang, Mahfud Sebut Prabowo-Gibran Tak Layak Jadi Pemimpin RI: Wong Dia Curang…

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD meminta kepada masyarakat untuk melihat rekam jejak calon sebelum menentukan pilihannya. Sebab pilihan itu akan menentukan nasib bangsa selama lima tahun ke depan.”Visi misi itu penting karena gambaran masa depan Indonesia gambaran dari kepemimpinan,” kata Mahfud Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara diskusi serta deklarasi bertajuk ‘Pemuda Gama (Ganjar-Mahfud) Pantura’ yang dilaksanakan di GOR Dharma Ayu, Indramayu, Jawa Barat, Senin (8/1/2024).

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Mahfud lantas menyinggung paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang dinilai memiliki rekam jejak buruk. Ia lantas menyinggung bagaimana cawapres Gibran yang berkesempatan untuk duduk di kursi Pilpres saat ini.

Berita Lainnya:
Dilaporkan Cabuli Santriwati, Pimpinan Ponpes di Serang Sembunyi di Plafon Rumah
ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Ndak pernah orang bicara demokrasi wong dia (Gibran) itu curang di zaman proses demokrasi,” ujar Mahfud.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Tidak lupa, Mahfud juga menyindir Capres 02, Prabowo Subianto yang kerap kali mengklaim sebagai pejuang demokrasi. Padahal, dalam melaksanakan proses demorkasi tidak jarang mengintimidasi masyarakat setempat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

“Ndak cocok untuk demokrasi,” ungkapnya.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) ini juga menyebut rekam jejak keduanya yang tidak patuh terhadap hukum bangsa ini.

“Bagaimana dia bicara saya mau menegakkan hukum padahal dia di dalam perjalanan hidupnya selalu melanggar hukum. Baru sejak pemilihan, pemilu mau menegakkan hukum,” tuturnya.

Berita Lainnya:
CCTV Mati hingga Karutan Cuti, Kaburnya Gembong Narkoba Miliki Kesamaan Pola

Ditambah, Mahfud juga mengaku bingung soal keinginan mereka untuk melindungi hak asasi manusia. Pasalnya, publik mengetahui dengan jelas bagaimana rekam jejak Prabowo pada peristiwa di tahun 1998.

“Bagaimana mau melindungi hak asasi manusia kalau tangan dia berlumuran dengan darah atas pelanggaran hak asasi manusia, ndak bisa,” terangnya.

Oleh sebab itu, Mahfud pun meminta kepada publik untuk menjadi pemilih yang bijak. Artinya, mereka juga harus memahami betul bagaimana rekam jejak calon pemimpin yang akan dipilih.

“Saudara generasi muda ini penting untuk mencerdaskan masyarakat, penting. Masyarakat dibawah itu tidak tahu, ditipu-tipu saja gitu,” jelasnya. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya