Kamis, 02/05/2024 - 01:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pembangunan IKN Harus Dipahami Secara Utuh

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Masyarakat diharapkan dapat memahami secara utuh pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur dan bagaimana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Untuk itu, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) didukung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan Nusantara Fair 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta pada 26—28 Januari 2024. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Harapannya orang memahami Ibu Kota Nusantara secara utuh, apa yang sudah dilakukan hingga ke depannya sampai dengan 2045,” ujar Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Hubungan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Firmananur, di Mal Kota Kasablanka, Jakarta.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Nusantara Fair 2024 menggelar sejumlah kegiatan seperti games dan lomba cosplay bertema karakter nusantara. Kegiatan ini, dikatakan Firmananur, merupakan bagian dari strategi sosialisasi IKN. “Ini bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh strategi komunikasi yang kita kembangkan, ada berbagai event, salah satunya ini,” ujar dia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sutradara film, Anggy Umbara, yang hadir memeriahkan Nusantara Fair 2024 hari kedua menyakini jika IKN di Kabupaten Penajam Passer Utara, Provinsi Kalimantan Timur, memiliki banyak potensi untuk menjadi lokasi pembuatan film. Baik dari sisi keindahan alam maupun mitosnya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pengamat: Perang Israel dan Iran akan Buat Seluruh Dunia Terkena Imbas

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Sebenarnya banyak potensi di Kalimantan, khususnya IKN, bisa dari cerita-cerita horor seperti kuyang hingga alamnya untuk dijadikan lokasi film,” kata Anggy.

Dengan berbagai potensi ini, Anggi mengaku sangat tertarik membuat film bergenre laga atau aksi di IKN. “Saya kalau ada kesempatan ingin membuat film action di IKN karena sudah lama tidak ada film action (lokal) yang bagus. Padahal pada tahun 90-an Indonesia dikenal karena film-film laganya,” tuturnya.

Dia pun mengusulkan agar creative hub berupa taman tematik atau theme park yang akan dibangun di IKN nanti memiliki jiwa Indonesia dengan merangkul talenta-talenta lokal hingga seniman yang mumpuni. Diharapkan kreasi para talenta dan artis ini tidak dibatasi agar memberikan hasil atau outcome yang diinginkan.

“Kalau bisa (theme park) se-relate mungkin dengan jiwa Indonesia, dengan membawa jiwa ini. Jangan dibatasi agar bisa jadi outcome yang bagus, baik dari film, gim, dan sebagainya,” kata sutradara muda itu.

Berita Lainnya:
DPR Usul Jakarta Jadi Ibu Kota Legislasi Sehingga tak Pindah ke IKN, Ini Respons Istana

Menanggapi Anggy, Tenaga Ahli Bidang Ekonomi Kreatif Sosial Budaya Masyarakat Otorita IKN, Gede Benny Subawa, menyatakan dukungannya. Dia bahkan meminta Anggy bisa ikut serta menjadi bagian tim yang akan membangun infrastruktur di IKN, berkolaborasi dengan tim yang sudah ada.

“Untuk theme park, saya kira masukan dari Mas Anggy bisa diaplikasikan dengan memanfaatkan konsep dan teknologi canggih yang akan diterapkan. Kita juga butuh SDM kreatif untuk membangun dan mengisi creative hub, misalnya aktifitas apa yang akan dilakukan dan dibutuhkan,” tuturnya.

Meski begitu Gede mengakui jika tantangan dalam membangun creative hub ini adalah masih belum banyaknya produk kreatif lokal yang memiliki kualitas setara dengan produk asing dalam skala industri. Sehingga diperlukan sinergi maupun kolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk membangun infrastruktur creative hub dari produk lokal.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi