Kamis, 02/05/2024 - 01:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Impor Kereta Lebih Pilih dari China, KAI: Lebih Sesuai Kebutuhan Kita

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mengatakan harga murah bukan satu-satunya alasan untuk membeli rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) dari CRRC Sifang Co., Ltd, China, namun ada hal teknis lain yang mampu dipenuhi oleh Negara Tirai Bambu tersebut.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sekretaris Perusahaan KAI Commuter Anne Purba menyebut, harga yang ditawarkan oleh pihak China memang lebih murah jika dibandingkan dengan produksi Jepang. Namun, secara spesifikasi teknis, produk buatan China lebih mendekati apa yang dibutuhkan oleh Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Ada spesifikasi teknis yang sangat mendekati ya dari CRRC. Karena dia memang produksi benar-benar sesuai kebutuhan kita,” ujar Anne ditemui di Kantor KAI Commuter di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Evaluasi Kecelakaan Maut GranMax Cikampek, Travel Ilegal akan Ditindak Hukum
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Anne menjelaskan, produksi China lebih unggul dari segi materi badan kereta karena menggunakan stainless steel, sedangkan buatan Korea Selatan masih menggunakan aluminium.

ADVERTISEMENTS

Selain itu, dari sisi harga, pengiriman, regulasi dalam negeri hingga hal teknis lainnya seperti air conditioner (AC) dalam KRL, ruang gerak di dalam rangkaian hingga prasarana lainnya, proposal yang diajukan China lebih cocok dengan kondisi di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Pada saat kami menerima semua proposal itu memang CRRC paling kompetitif. Dan mereka juga kerja sama dengan 28 negara dalam pengadaan sarana kereta baik commuter atau high speed train di beberapa negara, termasuk Eropa dan Asia,” kata Anne.

Berita Lainnya:
Luhut Maknai Idul Fitri Sebagai Momen Persatuan dan Toleransi

Anne juga membantah bahwa pengadaan KRL baru dari China karena mendapat ancaman tidak akan mendapat pendanaan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) jika ngotot mengimpor dari Jepang.

Saat ini, Indonesia masih menjalin kerja sama dengan Korea Selatan dan Jepang untuk pengadaan kereta. Dengan Korea dan Eropa, Indonesia bekerja sama untuk pengadaan kereta bandara, sedangkan dengan Jepang, Indonesia masih berkerja sama mengenai teknologi.

“Tidak ada hubungannya. Pengadaannya, prosesnya, benar-benar tidak ada pengaruh dari siapapun, makanya selalu ada BPKP, LKPP jadi memang proses pengadaan harus ada pembanding, tidak ada rekomendasi dari siapapun,” ucap Anne.

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi