Kamis, 02/05/2024 - 15:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Hindari Tiga Perkara Ini Agar Puasa Ramadhan Kita tidak Sia-Sia

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Puasa Ramadhan adalah salah satu dari rukun Islam, sehingga hukum puasa Ramadhan adalah wajib bagi umat Islam. Kewajiban puasa ini, tentu setara dengan besarnya pahala dan keberkahannya yang berlimpah di dalamnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Untuk menyambut bulan yang mulia ini, tentu kita harus mempersiapkan dengan sebaik mungkin, agar jangan sampai, bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan ini kita lewati dengan sia-sia, dan puasa kita tidak berarti apa-apa selain hanya untuk menahan lapar dan dahaga.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Karena menurut Nabi saw, banyak dari umat Islam yang ternyata tidak memanfaatkan bulan puasa ini dengan sebaik-baiknya, bahkan tidak merasakan sedikitpun dari keistimewaan bulan puasa ini.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thabraniy dalam Al Kabir) 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Apa yang menyebabkan amalan puasa mereka tidak dianggap? Bukankah sangat sia-sia dia menahan lapar sejak matahari terbit hingga matahari tenggelam? 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dikutip dari buku “Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan: Panduan Lengkap Menyambut Bulan Ramadhan dari Sebelum Ramadhan Sampai Setelahnya” karya Abu Maryam Kautsar Amru, puasa seseorang menjadi sia-sia ketika puasanya hanya mengugurkan kewajiban semata. Puasanya tetap sah, karena tidak melakukan hal-hal yang menyebabkan puasanya batal, namun puasanya telah dirusak dan tidak ada nilai pahala di dalamnya.

Berita Lainnya:
Tiga Waktu Terbaik untuk Memohon Ampunan Allah

 Berikut ini tiga perkara yang menyebabkan puasa seseorang hanya berakhir sia-sia, 

1. Perkataan dusta dan fitnah (az-zuur)

 Rasulullah bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

 “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan az-zuur (dusta dan fitnah) dan malah mengamalkannya (dalam bentuk perbuatan), maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari hadits no. 1903).

 2. Perkataan yang sia sia (al-laghwu), kotor dan seronok (ar-rofats)

 Rasulullah bersabda: 

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ

“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan laghwu (sia sia) dan rofats (kotor dan seronok). Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya,

“Aku sedang puasa, aku sedang puasa”.” (HR. Ibnu Majah dan Hakim)

Berita Lainnya:
Islam Hijau dari Masjid Istiqlal untuk Dunia

 3. Melakukan berbagai macam kemaksiatan.

 Ingatlah bahwa selama bulan Ramadhan ini Allah swt telah membelengguh syaitan dan menutup rapat pintu neraka, sehingga umat Islam dapat dengan khusyu beribadah dan meningkatkan amalan-amalan saleh lainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah. 

Namun jika masih ada manusia yang berbuat buruk, bermaksyiat, dan mengumbar syahwat,  hal ini disebabkan karena kebiasaan buruk dan nafsu yang ada dalam diri manusia itu sendiri yang tidak dijaga sehingga masih bisa menyesatkan.

 Orang-orang yang tetap mengerjakan keburukan dan kemaksyiatan seperti ini tidak mendapatkan pahala apa-apa dari puasanya, kecuali hanya lapar dan dahaga saja. Walaupun puasanya sah tidak batal. Dan orang seperti ini banyak jumlahnya, sebagaimana yang disebutkan sendiri oleh Rasulullah shalalloohu ‘alaihi wa sallam

رُبَّ صَاىِٔمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوْعُ وَالْعَطَشُ

 “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ibnu Majah)

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi